Komoditi beras dan rokok kretek filter memberi sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan di Aceh tahun 2014. Penyaluran raskin tepat sasaran dan kampanye anti rokok dinilai sebagai salah satu cara ampuh untuk mengurangi angka kemiskinan di Aceh.
Hal itu terungkap pada berita resmi statistik BPS Aceh terkait profil kemiskinan di Aceh September 2014, dimana penduduk miskin di Aceh saat ini mencapai 837 ribu orang.
Kepala BPS Aceh Hermanto mengatakan komoditi beras memberi sumbangan kemiskinan hingga 34,73 persen di perkotaan dan 41,25 persen di pedesaan, sedangkan rokok kretek filter kontribusinya terhadap kemiskinan mencapai 14,10 persen di perkotaan dan 12,19 persen di pedesaan.
Hermanto menyebutkan data kemiskinan September 2014 menyebutkan komoditi makanan memberikan kontribusi besar terhadap garis kemikinan baik di perkotaan maupun pedesaan.
“Kontribusi besarnya beras dan rokok, jadi kalau misalnya rokok ini disubsidi pemerintah maka angka kemiskinan juga akan menurun, sedangkan kontribusi terhadap kemiskinan lainnya adalah tongkol/tuna/cakalang di perkotaan mencapai 8,56 persen dan diperdesaan 7,28 persen, ” ujarnya.
Hermanto menambahkan untuk komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan antara lain biaya perumahan, biaya pakaian jadi anak-anak dan bensin.
Ia merincikan di perkotaan biaya perumahan berkontribusi hingga 21,83 persen sedangkan di pedesaan kontribusinya sebesar 20,13 persen, selanjutnya pakaian jadi anak-anak di perkotaan sebesar 12,48 persen dan pedesaan sebesar 10,08 persen. Sementara untuk bensin pengaruhnya terhadap kemiskinan di perkotaan mencapai 9,85 persen dan pedesaan mencapai 9,36 persen.
