Sebanyak 717 warga Aceh tewas dijalan raya akibat kecelakaan lalulintas selama tahun 2014, angka tersebut meningkat 7 persen dari tahun 2013 yang jumlahnya mencapai 672 orang.
Hal demikian diungkapkan Kapolda Aceh Irjen Polisi Husen Hamidi pada konferensi pers akhir tahun 2014, di Mapolda Aceh, Rabu (31/12).
Kapolda mengatakan jumlah angka kecelakaan lalulintas tahun 2014 menurun, dari 1.414 kasus pada tahun 2013 menjadi 1.399 kasus pada tahun 2014, akan tetapi untuk jumlah korban tewas justru mengalami peningkatan.
Selain korban tewas, Kapolda merincikan jumlah korban luka berat juga menurun dari 888 pada tahun 2013 menjadi 782 pada tahun 2014, sementara untuk luka ringan mengalami peningkatan dari 1470 tahun 2013 menjadi 1489 tahun 2014. Selain itu menurut Kapolda untuk kerugian materil juga mengalami peningkatan dari Rp. 6,2 milyar menjadi Rp. 6,7 milyar.
”Untuk mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat Polda Aceh menggelar sejumlah kegiatan seperti operasi simpatik dan operasi zebra, dan juga himbauan-himbauan melalui polisi meu pep-pep di jalan raya,” lanjutnya.
Kapolda merincikan korban kecelakaan paling banyak dialami oleh warga yang berusia antara 16-30 tahun yang mencapai 1.291 orang dari 1.399 kasus kecelakaan.
Sementara itu menurut Kapolda kendaraan yang banyak terlibat kecelakaan merupakan kendaraan roda dua atau sepeda motor yang berjumlah 1.808 unit.
Kapolda menyebutkan setidaknya ada empat faktor utama penyebab kecelakaan, masing-masing faktor manusia, faktor jalan, faktor kendaraan dan faktor cuaca, “Akan tetapi faktor manusia masih sangat mendominasi,” ujarnya menambahkan.
Selain itu pihak kepolisian juga mencatat selama tahun 2014 terjadi 22.044 kasus pelanggaran lalulintas, angka ini menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 47.305 pelanggaran.
