Pemilu dan Maulid Tak Mampu Dongkrak Perekonomian Aceh

0
61

Rendahnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2014 berdampak pada melambannya pertumbuhan ekonomi Aceh semester I tahun 2014.

Selain itu Pelaksanaan pemilu 9 April 2014 dan perayaan maulid yang menjadi budaya masyarakat Aceh bahkan tidak mampu mendongkrark pertumbuhan ekonomi.

Hal demikian dikatakan ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto pada konfrensi pers pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan I tahun 2014, Senin (05/05/2014).

Hermanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan I tahun 2014 dengan migas turun sebesar 0,20 persen, sedangkan tanpa migas turun 0,37 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Aceh year on year dengan migas mencapai 3,26 persen dan tanpa migas sebesar 4,39 persen.

Hermanto menyebutkan melambannya pertumbuhan ekonomi Aceh salah satunya disebabkan oleh rendahnya realisasi APBA tahun 2014 ini, selain itu menurutnya kurang lancarnya pasokan listrik dalam beberapa bulan terakhir juga mempengaruhi pergerakan perekonomian di provinsi Aceh.

”Harusnya ketika kita sudah tau persis bahwa peran migas mulai bergeser dan berkurang maka sektor lain harus bergerak, terutama di primer dulu, yang non migas harus digerakkan lebih lanjut, untuk mensuplai sektor lainnya”lanjutnya.

Hermanto menjelaskan dari 9 sektor penentu laju pertumbuhan ekonomi Aceh semester I tahun 2014, hanya tiga sektor yang mengalami kenaikan, sedangkan enam sektor lainnya mengalami penurunan.

Ia merincikan sektor yang mengalami kenaikan masing-masing sektor pertanian sebesar 0,76 persen, sektor pertambangan dan penggalian naik sebesar 0,60 persen dan sektor industri pengolahan naik sebesar 2,36 persen.

Sedangkan enam sektor lain mengalami penurunan, dan penurunan tertinggi terjadi pada sektor keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan yang menurun hingga -2,74 persen, disusul listrik, gas dan air bersih yang mencapai – 2,26  persen dan sektor bangunan yang tumbuh -1,88 persen.

Hermanto menyebutkan nilai PDRB Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat Rp. 27,49 Triliun pada triwulan I tahun 2014 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp. 23, 86 Triliun. Sedangkan bedasarkan harga konstan 2000 PDRB Atas dasar harga konstan (ADHK) triwulan I tahun 2014 dengan migas tercatat sebesar Rp. 9,67 triliun dan tanpa migas sebesar Rp. 8, 77 triliun.

Menurutnya struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun  tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor menjadi leading sektor bagi perekonomian Aceh pada triwulan I tahun 2014. dari sisi lapangan usaha kedua sektor itu masing-masing sektor pertanian sebesar 27,54 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan retoran sebesar 17,45 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga yang mencapai 40,63 persen dan konsumsi pemerintah sebesar 24,30 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.