Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh untuk melakukan pamantauan terhadap lembaga penyiaran menjelang pelaksanaan Pemilu legislatif tahun 2014.
Hal itu disampaikan gubernur Aceh Zaini Abdullah saat melantik Anggota KPI Aceh periode 2013-2016 di kantor Gubernur Aceh, Selasa Sore.
Zaini mengatakan menjelang Pemilu, Lembaga penyiaran pasti akan dimanfaatkan kontestan pemilu untuk kepentingan sosialisasi maupun kampanye, KPIdiminta untuk memantau agar aktifitas penyiaran terkait pemilu dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan tidak ada lembaga penyiaran yang partisan.
“Terlebih lagi tahun depan kita akan menghadapi pemilu legislatif pada semua tingkatan, saya minta KPI untuk memantau semua ini, agar penyiaran seperti kampanye berjalan sesuai dengan perundangan-undangan dan jangan sampai ada lembaga penyiaran yang partisan”lanjutnya.
Zaini menambahkan untuk melakukan pemantauan itu KPI Aceh harus membangun simpul-simpul di masyarakat untuk membantu aktifitas penyiaran di daerah, menurut gubernur cara seperti itu akan memberikan pendidikan demokrasi dan hak asasi kepada masyarakat serta mendorong agar lembaga penyiaran bertanggungjawab atas dampak informasi yang disiarkan.
Menanggapi hal itu anggota KPI Aceh Said Firdaus mengatakan KPI Aceh mempunyai program pemantauan penyiaran menjelang pemilu, program itu bekerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Aceh, menurutnya program itu memang rutin dilakukan setiap adanya pemilu ataupun pilkada.
“ini sudah mulai peserta pemilu menggunakan lembaga penyiaran, kita sudah himbau lembaga penyiaran untuk tidak memuat iklan kampanye, kecuali sosialisasi, itu dibenarkan”ujarnya.
Adapun 7 anggota komisi penyiaran Indonesia (KPI) Aceh yang dilantik gubernur Aceh maing-masing Rahmat Saleh, Muhammad Hamzah, Maimun Habsyah, Said Firdaus, Nurlaily, Munandar dan Irsal Ambiya. Sedangkan 7 cadangan anggota KPIA masing-masing Teuku Kamal Fasya, Musliadi, Masri, Mukhlisuddin, Muhammad Fazil, Muammar Chadafi, dan Dien Azhari.
