Hingga April, Banda Aceh Tangani 39 Kasus KDRT

0
48

Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengakui kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di kota Banda Aceh setiap tahunnya terus meningkat. Peningkatan tersebut terjadi bukan pada kasusnya, melainkan pada kesadaran dari masyarakat untuk melaporkan kasus-kasus yang terjadi.

Hal demikian diungkapkan walikota Banda Aceh disela-sela pertemuan dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Susana Yembise di Balee Inong Merduati, Banda Aceh, Selasa (27/04).

Illza menyebutkan catatan Women Development Center (WDC) kota Banda Aceh, hingga April 2015 sebanyak 39 kasus yang ditangani. Angka tersebut belum termasuk kasus-kasus yang ditangani ditingkat gampoeng. Illiza mengakui kaum perempuan semakin sadar akan haknya untuk mendapatkan perlindungan.

“Kasus KDRT ini setiap tahun terus meningkat bukan karena kasusnya yang meningkat tapi kesadarannya, ilmunya, mereka sudah sadar ada hak mereka yang harus dilindungi,”ujar Illiza.

Illiza berharap persoalan KDRT ditengah-tengah masyarakat bisa diselesaikan secara adat oleh orang tua gampoeng, tanpa harus berlanjut pada tingkat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

“Harapan kita persoalan ditengah-tengah masyarakat bisa diselesaikan secara adat oleh orang tua gampoeng sehingga tidak mudah terjadinya perceraian, kecuali tidak bisa diselesaikan baru diselesaikan ditingkat gampoeng baru melalui P2TP2A” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut Illiza mengatakan selain P2TP2A, dikota Banda Aceh juga hadir Balee inong sebagai tempat bagi kaum perempuan berkumpul untuk membahas perencanaan pembangunan atau disebut dengan Musrena. Balee inong juga berguna sebagai tempat bagi kaum perempuan membahas persoalan KDRT.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.