Kerajinan Tangan Dari Limbah Kerang

0
77

Kerang Chu yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat kawasan  pesisir Aceh, selain enak dikonsumsi, limbahnya ternyata dapat menghasilkan satu karya seni bernilai tinggi. Bukan Kerang Chu saja, limbah kerang dara, dan beberapa jenis kerang lainnya juga berhasil disulap menjadi produk kerajinan tangan yang indah dan bernilai tinggi.

Hal itu ternyata mampu dibuktikan oleh masyarakat gampong deah Deah Baro Kecamatan Meuraxa  Banda Aceh yang berhasil menciptakan aneka produk hand made yang eksotis dan indah seperti Bola Lampu hias, piring, gantungan kunci, meubel, vas bunga dan souvenir lainnya.

Dibantu oleh Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis)  Kementrian Perikanan dan Kelautan RI, sejak 2012 lalu, warga Deah Baro telah berhasil mengolah beberapa jenis kerang khas Aceh menjadi produk seni berkualitas tinggi.

Informasi kerajinan tangan tersebut diperoleh tim humas dari kunjungan Kimbis Pusat dan Kota Banda Aceh serta dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI yang berkunjung ke Banda Aceh membahas tindak lanjut produk olahan tangan warga pesisir kota Banda Aceh.

Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat sekda ini dipimpin oleh Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan  Bahagia,   didampingi beberapa staf ahli dan Plh Kabag humas Wirzaini Usman, Rabu (25/6).

Rombongan Kimbis pusat yang dipimpin oleh Armen Julham selaku koordinator Balai Besar Penelitian Kelautan dan Perikanan mengatakan awalnya Kimbis  masuk Ke Banda Aceh pada tahun 2012 bertujuan melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat  bidang pengelolaan limbah.

Pada saat itu pihaknya melihat limbah kulit kerang sangat banyak di Banda Aceh dan limbahnya dibuang begitu saja. Mereka pun akhirnya berinisiatif menggarap masyarakat pesisir gampong Deah Baro memanfaatkan limbah kerang tersebut dengan teknologi.

“Waktu itu kami menawarkan ide yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, maka muncullah ide limbah kerang,” ujar Julham.

Dengan proses yang tidak lama, akhirnya warga Deah Baro berhasil menciptakan beberapa produk olahan seperti Bola lampu hias yang terbuat dari kulit chu, gantungan kunci, bros, vas bunga dan lainnya dari berbagai jenis kerang dengan bentuk yang begitu indah.

Pada pertemuan itu Kimbis mengusulkan agar Pemko dapat mensupport para perajin yang telah dididik dengan membeli dan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan untuk mengolah limbah kerang tersebut.

“Perajin kan berada di wilayah Kota Banda Aceh, kita ingin saling mengisi agar ilmu mereka tidak hilang hendaknya Pemko dapat mensupport mereka menyediakan alat-alat yang mereka butuhkan,” ujar Julham.

Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Banda Aceh   Bahagia, menyambut baik atas produk-produk yang telah dihasilkan dan menganggapnya sebagai produk ekonomi kreatif yang sangat menjanjikan.

Katanya lagi, selain berupa inovasi sosial, produk olahan kerang jika dijual akan meningkatkan taraf ekonomi masayarakat pesisir khususnya Gampong Deah Baro. Ia berpendapat produk tadi juga dapat dibentuk sesuai dengan ikon-ikon yang ada di Kota Banda Aceh seperti bentuk kapal PLTD apung, museum tsunami, kapal diatas rumah dan lainnya yang disesuaikan dengan kearifan lokal Kota Banda Aceh.

Ia juga melihat begitu banyak sisi positif lainnya karena selain melibatkan banyak orang, kerajinan limbah kerang tentunya akan menguntungkan masyarakat dan dapat mengharumkan nama Kota Banda Aceh. Untuk tahap promosi, sebagai langkah awal produk olahan limbah kerang dapat dipajang di beberapa even dan took-toko suvenir di Kota Banda Aceh.

“Sampel sampel yang indah akan kita pamerkan di event penting seperti pameran pameran , dan di toko suvenir yang ada di Kota Banda Aceh,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.