Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Aceh merespon cepat kondisi kemanan di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah pasca kerusuhan yang melibatkan Partai Aceh dengan Pembela Tanah Air (PETA), Rabu, 19 Maret lalu.
Kamis (0/03/2014) pagi Forkopimda menggelar rapat kordinasi dan menghasilkan empat keputusan terkait dengan situasi didua kabupaten di dataran tinggi gayo provinsi Aceh tersebut.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyebutkan keempat keputusan tersebut yaitu peristiwa yang terjadi di kabupaten Aceh tengah dan Bener Meriah yang mengganggu ketentraman masyarakat untuk dicegah agar tidak terulang lagi diseluruh wilayah Aceh.
Kemudian dihimbau kepada partai politik baik lokal maupun nasional untuk melaksanakan kampanye secara tertib. Selanjutnya Forkopimda Aceh tetap berpedoman pada aturan hukum terhadap setiap pelanggaran hukum selama tahapan pemilu, dan yang terakhir dihimbau pada hari akhir kampanye dan menghadapi hari pencoblosan pada 6 April mendatang ditutup dengan doa dan zikir bersama pada semua tingkatan baik provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan gampong.
“Saya kira ini jangan dibesar-besarkan, dan kita berharap ini tidak lagi terjadi, saya bersama unsur Forkopimda agar semuanya diselesaikan secara damai sehingga kita tetap harmonis”ujar Gubernur.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah juga mengapresiasi Forkopimda di kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang mengambil langkah persuasif menyelesaikan permasalah didua daerah itu.
Kesimpulan rapat Forkopimda tersebut ditandatangani oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Kapolda Aceh Brigjen Polisi Husein Hamidi, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh Tharmizi, dan kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Purwadi. Sedangkan dari pihak DPR Aceh hingga selesainya rapat tidak ada satupun pimpinan maupun anggota yang mewakili.
