Pemerintah Aceh Ingin Jadikan Pelabuhan Lampulo Internasional Fishing Port

0
58
Gubernur Aceh Zaini Abdullah/ salman iqbal

Pemerintah Aceh berencana untuk meningkatkan peran pelabuhan Lampulo Banda Aceh menjadi Internasional Fishing Port yang mampu menampung kapal perikanan berukuran diatas 100 Gross Ton.

Hal demikian dikatakan  Gubernur Aceh Zaini Abdullah pada  pencanangan peningkatan kehidupan nelayan dan penyerahan kapal perikanan di pelabuhan Lampulo Banda Aceh, Sabtu (08/03/2014).

Zaini mengatakan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun 2012 tentang pendaftaran dan kebangsaan kapal menjadi hambatan serta mempersulit nelayan Aceh mendapatkan  gross akte kapal. Zaini berharap kementrian kelautan dan perikanan memberi perhatian khusus, sehingga masalah birokrasi untuk operasional kapal nelayan di Aceh tidak dipersulit.

Zaini menjelaskan Sejak fasilitas pelabuhan Lampulo ditingkatkan Januari lalu, arus bisnis di pelabuhan tersebut terus meningkat. Setidaknya Selama dua bulan terakhir, produksi ikan yang didaratkan di Lampulo mencapai 70 ton/hari dengan perputaran uang mencapai ± Rp 1,5 Milyar/hari dan melibatkan 5.000 tenaga kerja.

“Melihat perkembangan ini, kami berencana untuk meningkatkan peran pelabuhan ini menjadi Internasional Fishing Port yang mampu menampung kapal perikanan berukuran diatas 100 Gross Ton”ujarnya.

Zaini menambahkan pemerintah Aceh melakukan berbagai upaya  untuk mendorong produktivitas nelayan di provinsi Aceh,  Termasuk diantaranya menyediakan 51 unit kapal perikanan berukuran diatas 30 Gross Ton melalui sumber dana APBA dan APBN.

“Kami juga telah meningkatkan sejumlah fungsi pelabuhan nelayan dengan berbagai fasilitas, termasuk di pelabuhan  Lampulo Banda Aceh ini yang fungsinya telah ditingkatkan sejak Januari lalu”lanjutnya.

Zaini mengatakan Potensi perikanan laut di Aceh yang diperkirakan mencapai  1,8 juta ton per tahun, namun hingga saat ini yang baru bisa diproduksi  hanya 10 persen saja. Menurutnya Tidak heran jika kehidupan nelayan Aceh banyak yang berada di bawah  garis kemiskinan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.