NU Latih Kader Penanggulangan HIV/AIDS

0
63

Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) bekerjasama dengan Pengurus Wilayah NU Provinsi Aceh melatih kadernya untuk program penanggulangan HIV/AID selama 4 hari (27-30 Januari 2014) di Banda Aceh.

Koordinator Program Penanggulangan HIV/AID PP LKNU Sri Rahayu mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk melatih para generasi muda NU yang berpotensi agar memiliki informasi yang tepat tentang HIV/AIDS untuk dapat disampaikan kepada masyarakat.

“ Pentingnya informasi yang tepat guna menghapuskan stigma dan diskriminasi populasi kunci dan ODHA, populasi kunci itu sendiri adalah orang yang memiliki resiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS,” ujar Sri.

Dia menyebutkan, populasi kunci itu terdiri  dari wanita pekerja sek (WPS), waria, pengguna narkoba suntik dan laki-laki berisiko tinggi (LBT), dan LBT saat ini orang yang populasi terbesar di Indonesia.

Menurutnya, NU mempunyai harapan seluruh unsur masyarakat (pemerintah, ulama dan masyarakat sipil. Red) agar dapat bekerjasama untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi penanggulangan HIV/AIDS di Aceh.

“ Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan, saat ini penyumbang data kasus terbesar sampai akhir tahun 2013 adalah ibu rumah tangga, itu mencapai 347 kasus, sementara WPS 59 kasus di seluruh Indonesia,” kata Sri Rahayu.

Lebih lanjut dikatakan, hal ini artinya trend penularan HIV/AIDS telah berubah yang pada awalnya terkonsentrasi pada populasi kunci dan sekarang telah bergeser masuk pada populasi umum.

“ Ke depan kita berharap 15 kader dari lembaga dan badan otonom PWNU Aceh dapat menjadi kader yang dapat menyampaikan informasi yang tepat kepada masyarakat guna menghapus stigma dan diskriminasi yang berkembang,” harap dia.

Sementara Ketua PWNU Aceh Tgk. H. faisal Ali usai memberikan materinya mengharapkan kepada kader peduli HIV/AIDS yang dilatih ini agar benar-benar mencermati materi selama pelatihan

“ Kita harapkan peserta yang telah dilatih nantinya dapat menyampaiakan kepada masyarakat dengan nilai-nilai keacehan dan dengan metode yang dapat diterima oleh masyarakat ketimuran,” Kata H. Faisal.

Ketua PWNU Aceh menambahkan, ini menjadi tanggungjawab semua masyarakat untuk mencegah, dan penting disampaikan kepada semua orang wajib untuk mencegah dengan cara menghindari aktivitas yang mendekati terinfeksi HIV/AIDS.

“ Kepada pihak-pihak yang bertugas pada bidang yang rawan tertular HIV/AIDS agar sangat berhati-hati dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tutur dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.