Kapal pengangkut barang dari pelabuhan Porklang Malaysia kembali merapat di pelabuhan Krueng Geukuh Aceh Utara, Kamis (09/01/2014), ini merupakan impor pertama melalui pelabuhan Krueng Geukuh pada tahun 2014 ini , dan menjadi yang kedua kali semenjak diterbitkannya Permendag 61 tahun 2013.
Hal tersebut diakatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Safwan di banda Aceh, Kamis (09/01/2014).
Safwan menambahkan pelabuhan Krueng Geukuh melakukan impor produk tertentu, sesuai dengan Permendag 61 hanya empat jenis produk tertentu yang diizinkan, masing-masing elektronik, makanan-minuman, alas kaki dan pakaian jadi. Safwan menyebutkan ekspor-impor melalui pelabuhan Krueng Geukuh akan rutin dilakukan seminggu sekali.
“Akan lancar seminggu sekali melalui pelabuhan krueng geukuh –poklang Malaysia, karena sudah ada pengusaha kita yang komit untuk itu”ujarnya.
Safwan menambahkan untuk barang yang akan diimpor dari Aceh disiapkan antara lain, hasil pertanian dari Aceh Tengah seperti kentang dan kelapa bulat, dan hasil pertanian dari Pidie masing-masing kemiri dan kunyit. Sedangkan kopi dan kakau yang banyak terdapat di Aceh ekspornya masih melalui pelabuhan Medan.
Ia berharap pengusaha-pengusaha Aceh untuk memanfaatkan pelabuhan Krueng Geukuh, mengingat sarana-dan prasrana Krueng Geukuh sudah cukup memadai, menurutnya baru-baru ini sejumlah pengusaha Medan yang selama ini melakukan ekpor melalui Medan sudah bersedia mengalihkannya ke pelabuhan Krueng Geukuh.
Safwan juga menghimbau petani Aceh auntuk menyiapkan hasil-hasil pertanaian yang memang digemari oleh masyarakat Malaysia, sehingga proses ekspor-impornya bisa terus berjalan lancar.
