Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh meminta Pemerintah kota Banda Aceh untuk melakukan inovasi dan kreasi dalam mencari sumber pendapatan daerah sehingga Pemko Banda Aceh tidak lagi terlalu bergantung dari dana perimbangan.
Hal itu dikatakan juru bicara badan anggaran DPRK Banda Aceh Muhibban pada rapat paripurna DPRK Banda Aceh dengan agenda penyampaian usul, saran dan pendapat badan anggaran dewan terhadap rancangan qanun APBK tahun 2014.
Muhibban mengatakan Pemerintah Kota Banda Aceh dinilai belum mampu memberikan penambahan yang signifikan dari sektor Pendapatan Daerah, menurutnya pemko harus bekerja maksimal dengan meningkatkan sumber pendapatan di sektor Pajak Daerah dan Retirbusi Daerah. Karena kedua sumber pendapatan ini sangat berpengaruh terhadap kondisi belanja daerah ke depan.
“Seharusnya sesuai dengan kebijakan yang menjadi target Pemko Banda Aceh dalam meningkatkan pendapatan daerah, Pemko harus lebih serius dalam menggali sumber pendapatan baik dari retribusi/pajak, sumber-sumber penerimaan baru yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta lebih merata dalam pemungutan retribusi kepada masyakarat”ujarnya.
Muhibban menambahkan Target Pendapatan Daerah Tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 1.088.662.087.533, terjadi kenaikan sebesar Rp. 139.742.184.417 atau 14,73 persen dari pagu pendapatan Tahun Anggaran 2013.
Peningkatan tersebut disebabkan karena terjadinya kenaikan pada PAD tahun 2014 sebesar Rp. 143.191.956.809,- mengalami peningkatan Rp. 35.414.189.651,- atau 32,86% dari PAD yang ditetapkan pada Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 107.777.767.158,-. Peningkatan PAD tahun 2014 terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, kenaikan dari zakat dan lain-lain PAD yang sah.
