Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh, menyebutkan tingginya perusakan lingkungan telah menimbulkan bencana ekologis yang merugikan masyarakat dan negara, dan fenomena itu telah menjadi fenomena harian yang tidak kunjung terselesaikan.
Walhi juga menilai, kerusakan lingkungan hidup jauh lebih tinggi dibandingkan upaya pemulihan dan perlindungan hutan, Termasuk di Provinsi Aceh, selama ini perusakan hutan jauh lebih tinggi dari pada upaya pemulihannya.
Plt Direktur Walhi Aceh TM Zulfikar menyebutkan, terbongkarnya berbagai kasus korupsi yang terkait dengan bisnis ekstraksi SDA makin menegaskan pertautan politik kekuasaan dan bisnis ekstraktif. Oleh karena itu Walhi mengajak segenap publik, seluruh warga masyarakat, untuk lebih mencermati pertautan politik ekonomi sumberdaya alam yang telah mengakibatkan berbagai dampak negatif dan menyisakan resiko bagi generasi bangsa yang akan datang.
Walhi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mulai mencermati berbagai agenda partai-partai politik dan calon-calon legislatif, dan mulai mencermati sepak terjang para politisi dan birokrat.
Walhi menyatakan akan melibatkan diri secara aktif dalam berbagai upaya memastikan agenda-agenda keadilan ekologis dan keberlanjutan lingkungan hidup menjadi perhatian partai-partai politik dan calon-calon legislatif
