Pemerintah Aceh akan menjadikan Pulau Raya, Kabupaten Aceh Jaya sebagai lokasi pembibitan sapi Aceh.
Pulau raya dengan luas sekitar 12 ribu hektar yang tidak berpenduduk tersebut telah ditetapkan oleh Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Aceh sebagai salah satu pulau pemurnian sapi Aceh asli. Selain itu pulau sangat cocok untuk peternakan sapi dengan luas lahan yang sangat besar.
Hal itu diungkapkan Kabid Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan (Diskeswanak) provinsi Aceh, Amiruddin, Selasa (08/10/2013) di Banda Aceh.
Amiruddin mengatakan, pemurnian sapi aceh yang akan dilakukan di pulau raya tersebut setelah sapi Aceh ditetapkan sebagai sapi nasional, selain itu sapi Aceh sudah juga telah terdaftar di Food and Agricultural Organization (FAO).
Amiruddin menyebutkan pada tahun 2013 ini pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.3,5 miliar untuk pembagunan sarana dan prasarana pemurnian sapi Aceh tersebut.
“Setelah sarana dan prasarana siap, maka pada tahap pertama pemerintah memelihara seratusan ekor sapi Aceh asli, penambahan ternak itu akan diteruskan ditahap kedua, ketiga dan seterusnya”ujarnya.
Menurutnya, sapi Aceh lebih unggul dari sapi lainnya terutama dengan sapi impor, karena sapi aceh memiliki kelebihan tersendiri yaitu tahan terhadap penyakit, karena bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Sedangkan sapi potong seperti sapi Inseminasi Buatan (IB) hanya dagingnya lebih unggul saja.
“kalau sapi Aceh tidak dilestarikan oleh pemerintah Aceh, maka suatu saat masyarakat kita tidak akan mengenal lagi sapi Aceh”pungkasnya.
