Lhokseumawe Alami Inflasi Tertinggi Di Sumatera

0
58

Kenaikan sejumlah harga barang menyebabkan terjadinya inflasi yang cukup tinggi di Kota Lhokseumawe  pada bulan Mei 2013.

Inflasi yang dialami kota Lhokseumawe sebesar 0,88 persen merupakan yang tertinggi di Pulau sumatera pada bulan Mei 2013.

Sementara untuk kota pemantau Inflasi lain di provinsi Aceh, yaitu kota Banda Aceh justru mengalami deflasi sebesar 0,19 persen pada bulan 2013, sedangkan provinsi Aceh secara agregat mengalami inflasi 0,34 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto mengatakan perkembangan perekonomian di kota Lhokseumawe berbeda dengan daerah lain di provinsi Aceh, bahkan BPS maupun BI sendiri mengaku tidak tau pasti apa alasan selalu tingginya inflasi di kota Lhokseumawe.

Bahkan untuk laju inflasi secara tahunan (year on year) kota Lhokseumawe hingga Mei 2013 sudah mencapai 4, 9 persen sedangkan kota Banda Aceh masih 2,4 persen dan provinsi Aceh baru 3,5 persen.

“pada bulan Mei 2013 secara nasional juga terjadi deflasi, Banda Aceh juga deflasi, sedangkan kota Lhokseumawe justru alami Inflasi, dan paling tinggi di sumatera”lanjutnya.

Hermanto menambahkan laju inflasi di kota Lhokseumawe disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan, sedangkan laju deflasi dikota Banda Aceh disebabkan oleh penurunan harga  pada kelompok bahan makanan.

Hermanto menjelaskan ada beberpa komoditas yang memberikan andil tinggi terhadap terjadinya deflasi di Banda Aceh seperti tomat buah, udang basah dan emas perhiasan.

Namun demikian menurutnya ada beberapa harga barang yang justru naik harga pada bulan mei lalu di Banda Aceh, seperti cabe merah, cabe hijau, tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.