Pj Gubernur Minta PT PEMA Perhatikan Pelaku Usaha Tahu Tempe di Subulussalam

Direktur PT Pembangunan Aceh (PT PEMA), Ali Mulyagusdin turut mendampingi Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam kunjungan kerjanya di daerah barat selatan Provinsi Aceh pada 7-10 Mei 2023.

Kunjungan kerja yang diawali di kota Subulussalam (Senin, 8/3/23) ini diawali di titik pertama, yaitu Puskesmas Penanggalan, dengan agenda kegiatan penanganan stunting, Gemarikan, dan penyerahan bantuan kepada pelaku usaha tempe dan tahu.

Selain rangkaian kegiatan diatas, dalam kegiatan kunjungan kerjanya, Pj Gubernur meminta kepada PT PEMA untuk dapat melihat potensi terkait bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu, yaitu kacang kedelai. Hal ini tidak lain untuk memudahkan kegiatan produksi kegiatan pelaku usaha tempe dan tahu di Kota Subulussalam.

Ali mengatakan pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu untuk melihat potensi bahan baku kacang kedelai, selain itu kita juga harus menjalin kerja sama dengan Stakeholder yang dimaksud meliputi pedagang tahu tempe, produsen Benih, Pemda, Pemprov serta Kabupaten/Kota.

“Jika stakeholder mampu bergandeng tangan dalam mendukung kebangkitan kedelai Aceh, tidak hanya produksi kedelai yang melimpah, tapi juga biaya produksi dapat ditekan” Ungkap Ali.

Diketahui kedelai merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan di kawasan Asia terutama Asia Timur, kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati. Di Indonesia, Kedelai telah banyak digunakan untuk beberapa sumber pangan, diantaranya tahu, tempe, susu, bahkan keju. Menghasilkan Kedelai dengan kualitas yang lebih baik, tentu menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan dari cara budidaya kedelai agar maksimal.

Setelah itu rombongan bergerak menuju ke Kabupaten Aceh Singkil, guna mengikuti rangkaian acara penyerahan life jacket dari DKP dan dilanjutkan dengan perjalanan penyeberangan dari Kilangan-kayu Menang-Kuala Baru dengan menggunakan ponton.

Kendaraan ponton yang digunakan mampu menampung 2 unit mobil dan mampu menghemat waktu perjalanan sekitar 2 Jam dibanding melakukan perjalanan dengan jalur yang biasa, tentu hal ini sangat membantu masyarakat sekitar dalam melakukan mobilitas.

Namun yang menjadi perhatian adalah ponton masih digerakkan dengan perahu motor biasa, PT PEMA akan melakukan kajian terlebih dahulu terhadap komoditas dan skema perjalanan masyarakat sekitar guna melihat hal apa yang dapat disupport oleh PT PEMA nantinya yang dapat memudahkan supply komoditas dan memudahkan mobilitas masyarakat.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads