Mulai Tahun Ini Dana Baitul Asyi Tidak Lagi Dibagi di Arab Saudi

0
40

Mulai tahun 2017 ini dana Baitul Asyi yang setiap tahunnya diberikan kepada jamaah haji asal Aceh saat berada di Arab Saudi, rencananya tidak akan diberikan lagi. Para Jamaah baru mendapatkan dana waqaf itu saat sudah kembali ke tanah air.

Wacana itu mencuat pada rapat persiapan dan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji yang berlangsung di Asrama haji Banda Aceh, Selasa (01/08).

Wakaf Baitul Asyi adalah wakaf dari saudagar Aceh, Habib Bugak Samalanga, yang pada tahun 1224 Hijriah (sekitar tahun 1800 Masehi) membeli sejumlah rumah di Mekkah.

Rumah itu kemudian dia hibahkan kepada jamaah haji atau pelajar asal Aceh yang menuntut ilmu di Mekkah. Namun, kemudian tanah dari rumah-rumah tersebut terkena perluasan Masjidil Haram dan sebagiannya dibangun hotel mewah.

Kompensasi dari tidak menginapnya JCH asal Aceh di hotel-hotel tersebutlah yang kemudian dibayarkan dalam bentuk uang wakaf Baitul Asyi.

Kepala Biro Isra Pemerintah Aceh Sulaiman mengatakan mulai tahun ini direncanakan dana baitul syi akan dikirim ke rekenaing jamaah haji saat mereka tiba di tanah air. “Soal besarannya itu tergantung disana nanti, nanti bagaimana polanya sedang kita bicarakan,”ujarnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kementrian Agama Wilayah Aceh M Daud Pakeh mengatakan pada tahun sebelumnya besaran dana Batul Asyi sebesar 1200 riyal atau sekitar 4,4 juta perjamaah, sedangkan tahun ini belum ditetapkan.

Menurut Daud Pakeh wacana pembagian uang tersebut di Aceh diharapkan agar uang itu beredar di Aceh sehingga meningkatkan perekonomian di provinsi Aceh. “Karena kalau dibagi disana ada jamaah kita yang langsung menghabiskannya untuk berbelanja, dan saat pulang ada yang tidak dikasih naikkan barangnya ke pesawat, kan sayang mubajir, tapi ini belum final juga,”ujarnya.

Pada rapat evaluasi tersebut Daud Pakeh menyebutkan, sejauh ini penyelenggaraan ibadah haji embarkasi Aceh belum menemui kendala. Ia mengaku saat ini proses visa juga sudah selesai untuk enam kloter, dan sisanya akan segera menyusul.

Menurutnya, bagi jamaah yang gagal berangkat akan ditarik visanya dan digantikan dengan calon jamaah haji lainnya. “Pak Menteri Agama sudah menggarisbawahi bahwa tahun ini adalah tahun pelayanan pada semua lini, dan sudah diperintahkan saya agar Kanwil tidak duduk di meja, tapi cek terus persiapannya, jadi inilah langkah yang sudah kita lakukan, mudah-mudahan tidak ada kendala, sehingga lebih baik dari tahun yang lalu,”lanjutnya.

Daud menyebutkan pada tanggal 15 Agustus 2017, kloter pertama yang terdiri dari calon jamaah dari kabupaten Nagan Raya, Subulussalam, Singki dan Aceh Barat Daya akan masuk Asrama haji.

Selain rapat persiapan dan evaluasi, pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, M Daud Pakeh juga melantik Panitia pembantu Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Embarkasi Aceh Tahun 1438 H/2017 M.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.