Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI asal Aceh M Nasir Djamil menyebutkan, sikap nasionalisme bukanlah sesuatu yang bertentangan dalam Islam, karena sesungguhnya nilai-nilai persatuan dan cinta tanah air juga diajarkan dalam Islam itu sendiri.
Akan tetapi Nasionalisme dalam Islam berbasis pada iman, bukan hanya pada letak geografis dan etnis semata, sehingga masyarakat akan abai terhadap kondisi yang dialami oleh saudaranya dibelahan dunia lain.
“Jadi Nasionalisme Islam bermakna luas, tidak sempit, karena Nasionalisme tanpa Islam juga menjadi bencana. Apalagi dalam pembukaan Undang-undang kita jelas disebutkan, bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa, artinya kita juga peduli terhadap Negara-negara lain, jangan sampai ada negara yang tidak merdeka,”ujar Nasir Djamil pada kegiatan buka puasa bersama dan Tarhib Ramadhan DPD PKS Pidie, Jumat, (12/05/2017) sore.
Nasir Djamil mengatakan, sikap cinta tanah air bahkan sudah diperlihatkan oleh pendahulu-pendahulu kita dalam mengusir penjajahan di bumi Indonesia, oleh karenanya tidak mungkin jika hari ini umat Islam dalam aksi-aksinya dikait-kaitkan dengan aksi makar.
“Jadi tingkat kecintaan umat Islam kepada tanah airnya tinggi sekali, sehingga menjadikan bela Negara itu sebagai bagian dari aktifitas jihad, maka sangat tidak mungkin umat Islam merusak keutuhan bangsa, karena sebagai agama yang rahmatalilalamin, Islam juga menolak radikalisme,”ujar anggota Komisi III DPR RI ini.
Pada kesempatan itu Nasir Djamil mengajak kader-kader PKS, khususnya di kabupaten Pidie untuk turut andil dalam rangka melakukan perubahan-perubahan bangsa kearah yang lebih baik.
Sementara kegiatan dalam rangka reses anggota DPR RI M Nasir Djamil tersebut juga diisi dengan tausiah oleh Ketua Dewan Syariah (DSW) PKS Aceh Ustadz Salman dengan tema persiapan menyambut bulan suci ramadhan. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembagian paket Ramadhan kepada kader dan simpatisan PKS Pidie serta buka puasa bersama.
