Aktifis : Stop Kekerasan Kepada Anak

0
108
antara

Kalangan aktivis menyerukan stop kekerasan terhadap anak menyusul maraknya praktik tersebut di Provinsi Aceh.

Seruan tersebut disampaikan puluhan aktivis dalam unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Senin.

Dalam aksi tersebut, massa pengunjuk rasa juga menggelar teatrikal jalanan yang mengisahkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Aksi yang dikawal polisi tersebut sempat menimbulkan kemacetan beberapa saat di bundaran padat lalu lintas di ibu kota Provinsi Aceh itu.

Verri Al Buchari, koordinator aksi, mengatakan, dalam sebulan terakhir tercatat dua kekerasan terhadap anak yang menimbulkan korban jiwa di sejumlah daerah di Aceh.

Keduanya yakni Ayu Azhara asal Pandrah Bireuen, meninggal dunia setelah diduga dibakar tetangganya dan Nurul Fatimah, murid MIN Keunalo, Seulimeum, Aceh Besar.

Selain itu, ada kasus pemerkosaan seorang anak kelas tiga sekolah dasar di Kabupaten Pidie. Serta kasus-kasus kekerasan lainnya yang tidak mencuat di media massa.

“Kekerasan terhadap anak di Aceh ini sudah mengkhawatirkan. Aceh sudah berada dalam darurat kekerasan anak. Dan ini menjadi tanggung jawab bersama,” kata dia.

Menurut Verry Al Buchari, siapa pun yang mengetahui kekerasan terhadap anak tentu terpukul. Hal ini terjadi karena guru, orang tua, dan masyarakat setempat lalai dalam membina anak sebagai generasi penerus.

“Kita harus prihatin berbagai kasus kekerasan terhadap anak di Aceh. Orang tua, guru, dan kita semua harus menjadi garda terdepan menyelamatkan anak-anak Aceh sebagai generasi penerus bangsa,” kata Verry Al Buchari.

Usai menyampaikan orasinya, massa pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri, meninggalkan bundaran padat lalu lintas tersebut dengan tertib. (antara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.