Sebagai daerah yang manyoritas Muslim masyarakat Aceh perlu memberi empati terhadap pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Aceh beberapa hari lalu, hal itu setidaknya ditandai dengan banyaknya bantuan yang mengalir baik dari pemerintah Aceh dan kabupaten/kota serta masyarakat Aceh dalam beberapa hari terakhir.
Namun dalam konteks lebih lanjut, pemerintah pusat lebih bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan pengungsi Muslim Rohingya tersebut.
Hal demikian diungkapkan kepala dinas syariat Islam provinsi Aceh Syahrizal Abbas disela-sela Seminar hari Kebangkitan Nasional di Banda Aceh, Senin (18/05).
Syahrizal mengatakan pemerintah Aceh memiliki keterbatasn untuk membantu pengungsi Rohingya, akan tetapi sebagai muslim, rakyat Aceh harus memiliki kesadaran yang baik untuk menolong pengungsi Rohingya tersebut.
”Tentu bagi pemerintah Aceh itu memiliki keterbatasan karena dimensi hukum dan politiknya kita berada dalam kontek negara, sehingga tidak bisa serta merta, tapi sebagai seoarang muslim kita harus sadar bahwa mereka adalah saudara kita juga,”lanjut Guru besar UIN Ar-Raniry itu.
Sementara itu terkait dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Syahrizal mengatakan Islam sendiri telah mengajarkan bagaimana seharusnya kita hidup rukun dalam keberagaman sebagaimana telah dicontohkan oleh nabi Muhammad pada periode Madinah atau dikenal dengan piagam Madinah.
”Saya fikir kita masyarakat Muslim di Aceh ini perlu merujuk pada piagam Madinah yang dibangun oleh nabi Muhammad Saw,”lanjutnya.
Adapun seminar wawasan kebangsaan dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional itu menghadirkan lima narasumber utama masing-masing Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Syahrizal Abbas, Ketua MPU Banda Aceh A Karim Syeh, Ketua Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh Rusdi Ali Muhammad, Raja Masbar serta Saleh Syafii dari akademisi Unsyiah Banda Aceh.
