Kementerian Pariwisata memprioritaskan pengembangan wisata syariah di tiga provinsi, yakni Sumatera Barat, Aceh, dan Nusa Tenggara Barat.
“Kita telah menetapkan ketiga daerah itu sebagai top three wisata syariah. Wisata syariah ini juga bisa kita sebut family tourism,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya saat berada di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat malam, 15 Mei 2015.
Menteri Arief mengatakan sudah meminta tim untuk mempromosikan daerah tersebut ke beberapa negara yang berpotensi, seperti Malaysia, Timur Tengah, dan Cina. “Misalnya Cina, yang memiliki 100 ribu warga muslim. Ini potensi besar untuk berinvestasi,” ucapnya.
Saat ini, tutur Arief, promosi tiga daerah tersebut belum maksimal. Misalnya, di Sumatera Barat, wisata mancanegaranya hanya 60 ribu. Ini tak sebanding dengan potensi wisata yang ada di Sumatera Barat.
Menurut dia, turis asing asal Timur Tengah masih kurang dari seribu orang. Padahal potensinya besar. “Ada 600 ribu orang Timur Tengah ke Malaysia. Masak 100 ribu tak ada (ke Sumatera Barat),” ujarnya.
Sedangkan sekitar 80 persen dari 60 ribu wisatawan mancanegara itu berasal dari Malaysia. Ini berpotensi untuk digarap, antara lain dengan mempromosikan secara maksimal dan menambah penerbangan langsung.
Arief mengatakan filosofi wisata syariah ini adalah Islam rahmatan lil’alamin, baik untuk semua orang. “Makanan Islam itu halal dan baik. Di Padang begitu. Jadi baik untuk semuanya,” ucapnya.(tempo)
