Kandidat Wakil Walikota, Zainal Arifin- Ibnu Rusdi Adu Program

0
82

Fraksi PKS-Gerindra DPRK Banda Aceh menggelar diskusi publik membedah konsep dan pemikiran kandidat wakil walikota terhadap berbagai isu strategis di kota Banda Aceh, Kamis (05/03).

Diskusi menghadirkan dua calon wakil walikota Banda Aceh, Zainal Airfin dari PAN dan Ibnu Rusdi dari SIRA. Hadir juga Pimpinan DPRK Banda Aceh Arif Fadilah dan Hendra Budiansyah serta sejumlah anggota DPRK Banda Aceh dan pimpinan partai politik.

Kandidat dari PAN Zainal Arifin mengatakan persoalan yang paling krusial dikota Banda Aceh saat ini antara lain terkait dengan kemacetan, air bersih, pendidikan dan syariat Islam. Terkait syariat Islam menurutnya saat ini masih terkesan jalan ditempat, oleh karena itu ia mengajak seluruh masyarakat kota Banda Aceh terlibat dalam menegakkan syariat Islam.

”Tegaknya hukum Allah bukan hanya cambuk saja, tapi butuh kesadaran masyarakat agar ada kesadaran sendiri, tanpa adanya keterpaksaan lagi,”lanjutnya.

Sementara itu kandidat dari Partai SIRA Ibnu Rusdi mengakui semua persoalan yang dihadapi masyarakat adalah hal yang krusial, khususnya yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik. Sementara untuk prioritasnya, Rusdi mengaku harus dimulai dengan perencanaan yang baik, serta mengidentifikasi berbagai permasalahan.

”Prioritas saya, saya memulai hal dengan perencanaan, semuanya sudah ada dalam RPJM, kita mengisi dimana yang kosong, tapi harus dimulai dengan perencanaannya, baru kita jalan,”ujarnya.

Sementara itu ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadhilah berharap 30 anggota DPRK Banda Aceh bisa menentukan pilihan terbaiknya dari dua calon yang sudah diputuskan oleh partai pengusung.

Ditempat yang sama Ketua Asosiasi Keuchik kecamatan Kuta Alam (Asokulam) berharap pembangunan kota Madani sebagaimana cita-cita walikota banda Aceh Illiza Sa’aduddn Djamal bisa diwujudkan. Ia mengingatkan untuk membangun kota Madani harus dimulai dari gampong yang madani.

Teuku Zulkhairi dari kalangan aktifis muda juga mengingatkan hal serupa, menurutnya syariat Islam tidak terfokus pada ibadah, dan hukuman semata, akan tetapi harus lebih diperluas, seperti persoalan kemacetan, persoalan pasar dan air bersih sekalipun berkaitan dengan pelaksanaan syarait Islam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.