Negatif Bakteri, Masyarakat Diminta Tetap Menghindari Apel AS

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh menyatakan bedasarkan hasil pengujian terhadap apel jenis Gala dan Granny Smith asal Amerika Serikat, kedua jenis apel ini diketahui tidak mengandung bakteri Listeria Monocytogenes seperti yang diduga sebelumnya.

Hal demikian dikatakan kepala BBPOM Banda Aceh Syamsuliani pada konferensi pers, Senin (16/02).

Syamsuliani mengatakan bedasarkan hasil uji lab terhadap sampel kedua jenis apel yang diambil di Banda Aceh tidak ditemukan bakteri. Akan tetapi pihaknya tetap mewanti-wanti agar tidak mengkonsumsi kedua jenis apel ini terlebih dahulu. “Secara keseluruhan dari sampel yang kami uji ini tidak tercemar atau negatif terhadap bakteri Listeria Monocytogenes,” ujarnya.

Sementara itu Kepala dinas perindustrian dan perdagangan provinsi Aceh Safwan mengatakan meskipun hasil pengujian BBPOM negatif, pihaknya masih tetap melarang peredaran dan konsumsi terhadap kedua jenis apel dari Amerika Serikat tersebut.

Menurut Safwan, pedagang masih tetap dilarang utnuk menjual kedua jenis apel ini. Namun pada kesempatan itu Safwan menegaskan, apel yang dilarang hanya dua jenis, sedangkan yang lain tetap diperbolehkan, Safwan menjelaskan hal itu menyusul kekhawatiran masyarakat untuk mengkonsumsi semua jenis apel dari Amerika Serikat.

Sementara itu sebelumnya Direktorat Jendral Standarisasi dan Perlindungan Konsumen meminta gubernur dan walikota agar melarang pengecer, importir,   dan distributor mengedarkan apel jenis Gala dan Granny Smith.

Seperti diberitakan sebelumnya kementrian perdagangan melarang peredaran apel Gala dan Granny Smith karena diidentifikasi mengandung bakteri Listeria Monocytogenes, bakteri ini dapat menyebabkan iritasi serius dan fatal bagi bayi, anak-anak, orang sakit dan usia lanjut. Sementara orang sehat yang terinfeksi bakteri tersebut dimungkinkan menderita demam tinggi, sakit kepala parah, mual, sakit perut dan diare, bahkan keguguran pada perempuan hamil.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads