Kapal Thailand Tertangkap Diaceh Akan Dimusnahkan

Pasi Intel Lanal Sabang Mayor Laut (t) M Akbar St mengatakan TNI-AL akan melakukan pemusnahan terhadap kapal KM 026 milik nelayan negara Thailand yang tertangkap diperairan sekitar 45 mil dari pelabuhan ikan Aceh Timur,Provinsi Aceh.

“Satu unit kapal Thailand akan di tengelamkan dalam waktu dekat, menyangkut empat kapal Thailand yang sudah dilelang di Aceh Barat tidak lagi, itu sudah keputusan hukum dan diambil pemenang lelang,”katanya di Meulaboh, Kamis.

Hal itu disampaikan disela-sela pemusnahan 39 unit alat tangkap pukat trawls sitaan dari nelayan barat selatan Aceh di halaman Pos AL Meulaboh, turut dihadiri TNI-AD, Polri, Muspida serta tokoh nelayan dan tokoh masyarakat Aceh.

Mayor Laut M Akbar menyampaikan, kapal asing tersebut tertangkap pada Selasa (27/1) membawa 14 orang Warga Negara Asing (WNA) 11 orang berstatus warga Myanmar dan tiga warga Thailand, kapal asing ini ditangkap saat menjarah ikan di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) pesisir Selat Malaka.

Dia menegaskan, TNI AL selaku pertahana dan keamanan di laut akan menangkap dan menengelamkan kapal asing yang masuk keperairan Indonesia, tidak terkecuali juga bagi alat tangkap nelayan Aceh yang tidak ramah lingkungan sesuai Permen Kementrian Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015.

“Kemungkinan-kemungkinan kapal asing masuk masih tetap ada, apalagi saat mereka mengincar musim tertentu, seperti saat ini musim udang pada awal tahun, karenanya kita akan meningkatkan patroli rutin,”imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, wilayah kerja Lanal sabang mencakupi Meulaboh-Sigli, dominan kasus illegal fishing yang ditemukan
adalah perairan Barat Selatan Aceh (barsela), sementara diatas perairan laut Malahayati adalah kasus pengeboman ikan meskipunteridentifikasi masih berskala kecil.

TNI AL di Aceh berada di tiga titik pos pemantauan, pertama pangkalan laut Lhokseumawe, Lanal Sabang dan Lanal Simeulue.
Untuk mengkafer perairan laut atas Aceh Barat ada dua pos yakni Lanal Sabang dan Simeulue.

Menyangkut kelengkapan Pos AL dan Lanal TNI AL di Aceh kata dia, masih sangat minim, karena patroli laut Samudera Hindia hanya bertumpu pada operasi yang dilakukan armada barat mengunakan kapal-kapal besar.

“Karena itu dengan serba keterbatasan ini juga kita memintakan kerja sama nelayan, panglima laot, segara melaporkan kepada Pos AL apabila melihat ada kapal asing masuk ke Indonesia,”katanya menambahkan.(antara)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads