Gafatar Kelabui Warga Dengan Gunakan Simbol Pancacita, Kesbangpolinmas Protes

Kepala Badan Kesbangpolinmas Aceh M. Nasir Zalba mengakui LSM Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pernah mengajukan permohonan sebagai organisasi yang terdaftar pada Kesbangpolinmas provinsi Aceh.

Namun sebelum izin itu diberikan, pihak kesbangpolinmas terlebih dahulu menelusuri gerak-gerik dari Gafatar. Dan hasil penelusuran diketahui bahwa Gafatar merupakan reinkarnasi aliran sesat Millata Abraham sehingga pihak Kesbangpolinmas menolak untuk mengeluarkan surat keterangan terdaftar.

Hal demikian disampaikan M. Nasir Zalba saat memberikan arahan dihadapan ratusan warga Lamgapang dan pengurus Gafatar yang diamankan pihak kepolisian di Meunasah gampoeng tersebut Rabu (07/01).  Gafatar diminta meninggalkan gampoeng tersebut karena terindikasi menyebarkan aliran sesat.

Nasir mengingatkan kepada pihak Gafatar untuk tidak memancing kegaduhan dimasyarakat dengan membawa aliran yang sudah pernah difatwakan sesat di kota Banda Aceh beberapa waktu silam. Namun demikian Nasir juga bersyukur dan berterimaksih kepada masyarakat setempat yang tidak berlaku anarkis.

”Mereka sudah mengajukan sebagai organisasi terdaftar, saya tentu tidak buru-buru, karena dari informasi yang kita terima mereka adalah reinkarnasi dari Millata Abraham, sehingga suratnya belum kita keluarkan,” ujar Nasir.

Selain itu diakui Nasir, pihak Kesbangpolinmas juga terkejut karena pihak Gafatar memasang logo Pancacita pada papan nama LSM mereka sehingga memberi kesan seolah-olah Gafatar merupakan organisasi pemerintah Aceh.

”Apakah saudara-saudara instansi pemerintah? Kapan saudara kerjasama dengan pemerintah? Itu illegal, dan ini adalah kesalahan fatal yang telah saudara lakukan, kita tidak habis fikir kenapa mereka berani memajang lambang Pancacita,” ujar Nasir mengingatka Gafatar.

Nasir menyebutkan pihaknya akan terus berkoordinasi dan mempelajari lebih lanjut gerak-gerik LSM Gafatar tersebut. Jika memang terindikasi sesat, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga terkait yang berkompeten menanganinya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads