Inflasi Meulaboh Diatas Rata-rata Provinsi

0
71

Kota meulaboh Aceh Barat mengalami inflasi sebesar 2,41 persen pada bulan Juli 2014, angka ini jauh lebih tinggi dari inflasi provinsi Aceh yang mencapai 1,41 persen. Sedangkan dua kota pemantau inflasi lainnya yaitu kota Banda Aceh dan kota Lhokseumawe masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,23 persen dan 1,34 persen.

Hal demikian diungkapkan kepala Badan PUSAT Statistik (BPS) Aceh Hermanto pada konfrensi pers berita statistik bulan Juli 2014, senin (04/08/2014).

Hermanto mengatakan laju inflasi tahun kalender 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 untuk Meulaboh sudah mencapai 3,63 persen, Banda Aceh 3,24 persen, Lhokseumawe 3,43 persen dan provinsi Aceh sebesar 3,35 persen. Sedangkan untuk inflasi year on year untuk kota Meulaboh sudah mencapai 7,28 persen jauh lebih tinggi dari daerah lain seperti Banda Aceh sebesar 4,45 persen, Lhokseumawe 4,61 persen dan Aceh 4,84 persen.

Hermanto mengatakan inflasi Meulaboh perlu diwaspadai, kalau tidak dikhawatirkan inflasi akhir tahun Meulaboh bisa malampaui 2 digit.

”2,41 persen saya kira cukup tinggi, ini karena Meulaboh daerah yang jauh dari sentra tanaman pangan dan bahan-bahannya juga banyak didatangkan dari Medan, selain di meulaboh konsumsi cukup tinggi”lanjutnya menjelaskan.

Hermanto menambahkan untuk kota Banda Aceh, inflasi yang terjadi pada bulan Juli 2014 disebabkan oleh  kenaikan harga pada kelompok bahan makanan, menurutnya dari 131 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga untuk bulan Juli 2014, 115 barang dan jasa menunjukkan kenaikan harga dan 16 jenis menunjukkan penuruanan harga.

Komoditas yang memberikan andil tinggi terhadap kenaikan inflasi bulan Juli 2014 antara lain ikan tongkol, pepaya, telur ayam ras dan daging sapi. Sementara itu beberapa komoditas yang menunjukkan penuruanan harga antara lain wortel, tomat dan jeruk.

Sementara itu bedasarkan hasil pemanatau harga-harga barang kebutuhan rumah tangga dibeberapa daerah pedesaan di provinsi Aceh pada bulan Juli 2014 terjadi inflasi dipedesaan sebesar 0,72 persen.  Yaitu terjadinya perubahan indeks konsumsi rumah tangga dari 110 pada bulan Juni menjadi 110,79 pada bulan Juli 2014.

Inflasi pedesaan yang terjadi di Aceh pada Juli 2014 disebabkan oleh  naiknya harga barang pada subkelompok sandang dan sub kelompok bahan makanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.