Kepolisian daerah Aceh memastikan kasus penembakan terhadap Faisal, caleg PNA di kabupaten Aceh Selatan tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan pemilu 9 April 2014 lalu.
Hal itu terungkap pasca penangkapan terhadap delapan orang pelaku penembakan pada 16 Mei 2014 lalu oleh tim gabungan dari densus 88 bareskrim Mabes polri , ditreskrim polda Aceh dan Polres Aceh Selatan.
Hal demikian diungkapkan Kapolda Aceh Irjen Polisi Husein Hamidi pada konfrensi pers di Mapolda Aceh, Senin (19/04/2014).
Kapolda mengatakan motif penembakan terhadap Faisal dikarenakan dendam pribadi pengikut Barmawi terhadap Faisal yang memimpin aksi demo ke pesantren tersebut pasca dikeluarkannya fatwa MPU Nomor 1 Tahun 2013 yang menyatakan Kelompok Barmawi sebagai aliran sesat dan menyesatkan.
”Hasil pemeriksaan sementara ternyata motif penembakan karena dendam pribadi Barmawi terhadap Faisal, karena Faisal memimpin demo dan membubarkan pengajian Barmawi yang sudah difatwakan sesat oleh MPU”ujar Kapolda.
Kapolda menambahkan proses pemeriksaan tersebut akan terus dikembangkan, karena ada kemungkinan kelompok tersebut terlibat dalam kasus-kasus lainnya, “Seperti kasus penembakan posko PNA di Aceh Barat Daya dan perampokan Bank BRI unit Meukek Aceh Selatan pada 10 Mei tahun 2013 lalu”lanjutnya lagi.
Menurut Kapolda kasus penembakan tersebut sempat dihubungkan dengan politik dikarenakan kejadian berlangsung pada masa-masa pemilu dan korbannya merupakan caleg dari PNA untuk DPRK Aceh Selatan.
