Meski Kota Subulussalam masuk dalam kategori daerah pemekaran yang berhasil, tingkat pertumbuhan ekonominya baru 5 persen, masih di bawah rata-rata provinsi 5,89 persen.
Untuk itu, Gubernur Zaini Abdullah meminta Walikota Merah Sakti untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di daerah tersebut.
Menurut Gubernur, itu merupakan salah satu tugas berat bagi walikota yang baru dilantik tersebut. “Kota Subulussalam harus mampu dikembangkan menjadi salah satu kota penting di Aceh, apalagi letaknya berbatasan langsung dengan Sumatera Utara,” kata Gubernur di gedung DPRK Subulusalam, Senin, 5 Mei 2014 usai pelantikan walikota.
Subulussalam sebagai kota terluas di Indonesia, dengan potensi perkebunannya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Potensi ini tentu merupakan aset daerah yang layak untuk dikembangkan,” lanjut Gubernur.
Pengembangan sektor tersebut jelas Gubernur, bisa dilakukan melalui upaya-upaya peningkatan produksi perkebunan. Hasil perkebunan tersebut harus diolah di Subulusalam sendiri agar meningkatkan nilai secara ekonomi.
“Semua ini segera digerakkan lebih aktif, sehingga mampu menunjang terbukanya investasi modern di kawasan ini,” pungkasnya.
