PT Pertamina wilayah Aceh melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke agen dan pengecer LPG 12 Kg di kota Banda Aceh, turut serta pada sidak tersebut Hiswana Migas dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh.
Lokasi Sidak pertama didatangi yaitu PT Lon Mita Gah agen LPG 12 KG di jalan Teuku Umar Seutui Banda Aceh, selanjutnya bergerak ke pengecer LPG pada tiga swalayan seputaran kota Banda Aceh, haslinya didapatkan adanya perbedaan harga jual ditiga swalayan tersebut, bahkan dua swalayan yang berdekatan sekalipun menjual dengan harga yang berbeda, misalkan di Toko Ramai depan Masjid Raya Baiturrahman menjual dengan harga Rp. 105 ribu pertabung sedangkan Sinbun sibreh disampingnya menjual dengan harga Rp. 100 ribu pertabung.
Marketing Branch Manager PT Pertamina Wilayah Aceh Aribowo mengatakan harga ecera tertinggi (HET) LPG 12 Kg untuk Banda Aceh dan Aceh Besar Rp. 95. 800, sedangkan dipengecer ditambah Rp. 4000 untuk ongkos angkut, jika pun ada yang menjual diatas itu, menurutnya dikarenakan masih stock lama sebelum adanya penyesuaian harga, namun secara keseluruhan pihaknya tidak menemukan adanya penjual dengan harga terlalu tinggi.
“Secara umum harga sudah sesuai dengan yang kami harapkan, baik ditingkat agen maupun di masyarakat, ditingkat pengecerpun harga masih rasional dan wajar”lanjutnya.
Sementara itu Ketua Hiswana Migas Faisal Budiman mengatakan jika ada pengecer yang menjual hingga Rp.100 ribu masih dianggap wajar, karena juga ada hak pengecer untuk sedikit mengambil untung, “Asalkan tidak terlalu tinggi, pengecer juga ada hak untuk sedikit mengambil keuntungan”ujarnya.
