Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang paling rawan terhadap bencana gempa dan tsunami di Indonesia, oleh karena itu masyarakat diminta untuk selalu waspada dan sadar akan bencana alam.
Hal demikian dikatakan wakil gubernur Aceh Muzakir Manaf pada puncak peringatan 9 tahun gempa dan tsunami melanda Aceh, Kamis (26/12/2013).
Wagub mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk terus belajar mengantisipasi terjadinya bencana, paling tidak mengurangi resiko dari dampak terjadinya bencana. Muzakir mencontohkan setelah terjadinya gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, provinsi Aceh tak henti-hentinya dilanda gempa, ia mencotohkan belum lama ini gempa kuat juga melanda tanah gayo dan Tangse Pidie.
“Kita harus terus belajar agar kita siap menghadapi bencana yang bisa terjadi kapanpun didaerah kita ini”ujarnya.
Muzakir berharap dengan banyaknya bencana yang melanda Aceh masyarakat dapat mengambil iktibar atau pelajaran, menurutnya bencana yang melanda Aceh setidaknya telah membawa hikmah yang sangat besar bagi provinsi ini.
Sementara itu Pada kesempatan tersebut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyerahkan materi sosialisasi tsunami kepada pemerintah Aceh yang diterima oleh Wakil gubernur Aceh Muzakir Manaf.
Puncak peringatan tsunami yang dipusatkan di taman Ratu Safiatuddin turut dihadiri Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Abubakar. Turut hadir Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh dan Ketua DPR Aceh.
Acara diawali dengan zikir bersama dan ditutup dengan tausiah dan doa oleh Ary Ginanrja Agustian, pendiri ESQ 165.
