Bedasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 prevelensi penyakit diabetes mellitus di Aceh mencapai 8,7 persen, dan menjadi salah satu provinsi yang paling tinggi penderitanya di Indonesia.
Selain itu penyakit diabetes mellitus juga menjadi penyebab kematian nomor enam di Indonesia dengan proporsi kematian mencapai 5,7 persen.
Hal demikian dikatakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah pada pertemuan advokasi pengendalian diabetes mellitus dan faktor risiko di Banda Aceh, Selasa (17/12/2013).
Zaini mengatakan salah satu penyebab penyakit ini adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat Aceh akan pola hidup sehat, apa lagi menurutnya penyakit DM ini tidak mengenal kelompok sosial ekonomi masyarakat, bahkan tidak sedikit penderita penyakit ini adalah kalangan menengah kebawah.
“Pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini masih sangat rendah, padahal penyakit ini fatalnya juga bisa mempengaruhi organ lain, tapi kalau masyarakat sudah tau maka bisa mencegahnya”ujarnya.
Zaini menyebutkan, yang lebih memprihatinkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini sangat rendah, bahkan sebagian masyarakat beranggapan penyakit DM ini adalah keturunan, padahal menurutnya faktor keturunan hanya 20 persen saja.
Ia menjelaskan faktor terbesar adalah pola hidup yang tidak sehat, terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi kalori, obesitas, rendah serat dan jarang berolahraga.
Zaini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif mengatasi penyakit DM, pemerintah Aceh sendiri menurutnya sudah memasukkan masalah penanganan kesehatan masyarakat dalam RPJM 2012-2017.
