Bulan Oktober Aceh Inflasi 0,40 Persen

0
37

Terjadinya kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau telah berdampak pada terjadinya inflasi sebesar 0,40 persen pada bulan Oktober 2013 di provinsi Aceh.

Sementara dua kota pemantau inflasi di provinsi Aceh yaitu kota Banda Aceh dan kota Lhokseumawe masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dan 0,64 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto mengatakan udang basah merupakan komoditas yang memberikan kontribusi paling tinggi terhadap terjadinya inflasi di provinsi Aceh, kemudian disusul jeruk, cabe merah, cumi-cumi, dan bahan bakar.

Hermanto menambakan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan Oktober 2013, antara lain tongkol, daging ayam ras, emas perhiasan, bawang merah dan beras.

“Inflasi Aceh bulan Oktober umumnya disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kemudian diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar”ujarnya.

Hermanto menambahkan  laju inflasi provinsi Aceh tahun kalender 2013 sampai dengan bulan Oktober mencapai 6,71 persen, untuk Banda Aceh sebesar 5,78 persen dan Kota Lhokseumawe sebesar 7,70 persen. sedangkan untuk inflasi year on year (Oktober 2013 terhadap Oktober 2012) untuk provinsi Aceh sebesar 6,34 persen, kota Banda Aceh 5,61 persen dan kota Lhokseumawe 7,10 persen.

Hermanto menyebutkan pada bulan Oktober 2013 juga terjadi inflasi di pedesaan Aceh sebesar 0,66 persen, Inflasi dipedesaan disebabkan oleh naiknya harga-harga barang pada subkelompok bahan makanan sebesar 1,12 persen, transportasi dan komunikasi sebesar 0,50 persen, kemudian Subkelompok kesehatan sebesar 0,24 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.