Walikota Banda Aceh Ir. Mawardy Nurdin, M.EngSc, Meresmikan Kantor Pusat PT. BPR Artha Aceh Sejahtera, di Banda Aceh. Peresmian kantor pusat tersebut turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh Zulfan Nukman, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sugito, Para Pimpinan Perbankan di Kota Banda Aceh serta Unsur Muspika Lueng Bata.
Mawardy Nurdin mengatakan, Untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di Banda Aceh, ia meminta kepada pihak perbankan untuk memperbanyak porsi penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat yang memiliki usaha-usaha yang tergolong kecil. Jika mengandalkan anggaran daerah, pertumbuhan perekonomian mikro di Banda Aceh sulit berkembang.
Selanjutnya Mawardy Nurdin menyampaikan, sebenarnya di Pemerintah Kota Banda Aceh sendiri ada anggaran untuk mereka yang berasal dari dana yang dialokasikan di Baitul Mal. Namun jumlahnya tidak mampu mencukupi kebutuhan semua, karena terbatas. Oleh karenanya Mawardy meminta kepada perbankan di Banda Aceh untuk menyalurkan dana CSR mereka.
Dikatakannya, selama ini memang ada beberapa bank yang menyalurkan dana CSR kepada pelaku usaha kecil di Banda Aceh. Namun sayangnya program ini belum terkoordinir dengan baik dan terkesan berjalan sendiri-sendiri, tanpa berkoordinasi dengan pemerintah untuk alokasinya.
“Tanpa koordinasi, kemajuan yang diharapkan sulit tercapai. Konsultasi dan koordinasi akan menjadikan setiap dana yang dikeluarkan kepada penerima tepat sasaran dan sejalan dengan program yang dijalankan oleh pemerintah,” ungkap Mawardy.
Sementara itu Direktur Utama PT. BPR Artha Aceh Sejahtera, Yanni Bachtiar, mengatakan bahwa saat ini Bank Artha baru mempunyai satu kantor pusat dan satu kantor kas keliling di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo dan mudah-mudahan kedepan akan dikembangkan sampai ke wilayah lainnya. Diharapkan dengan hadir Bank Artha akan membantu para nasabah untuk mendapatkan modal usaha sampai dengan Rp.500 juta dengan proses cepat. Adapun jumlah Karyawan Bank Artha saat ini sebanyak 18 orang. Seluruh karyawan dan karyawati merupakan putera-puteri Aceh.
Diharapkan dengan semakin berkembangnya Bank Artha kedepan, maka akan semakin terbuka peluang dapat menampung tenaga kerja lokal.
