Hujan deras yang disertai angin kencang melanda kota Banda Aceh Senin (10/06/2013) pagi, ratusan peserta upacara hari lingkungan hidup yang memadati lapangan upacara kantor gubernur Aceh berbondong-bondong meningalkan lapangan upacara ketika hujan turun, padahal pada saat bersamaan sekda Aceh Teuku Setia Budi sedang menyampaikan amanat Gubernur Aceh.
Sementara Sekda Aceh tetap melanjutkan pidatonya meskipun lapangan upacara sudah nyaris kosong, kecuali hanya pegawai dari dinas Perhubungan Aceh yang tetap bertahan hingga selesainya pelaksanaan Upacara.
Dalam pidatonya Sekda Aceh Teuku Setia Budi mengatakan Hasil studi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2013 menunjukkan bahwa Indeks Perilaku Peduli Lingkungan (IPPL) masih berkisar pada angka 0,57 (dari angka mutlak 1). Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat belum berperilaku peduli lingkungan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
“kita berpesan dengan hari lingkungan hidup hari ini untuk tidak melakukan penebangan liar, jangan bakar hutan, jangan bom ikan, jangan buang sampah sembarangan, ini penting untuk sekarang dan generasi yang akan datang”lanjutnya.
Sekda menambahkan lingkungan yang nyaman dan sehat merupakan dambaan semua pihak, tidak hanya manusia tetapi juga makhluk lain, namun kerusakan lingkungan yang semakin parah menyebabkan pemerintah harus mengeluarkan biaya yang besar untuk merehabilitasinya. Sekda berharap Melalui peringatan Hari Lingkungan Hidup di Aceh, seluruh elemen masyarakat Aceh untuk lebih memperhatikan dan menjaga lingkungan, dengan mengubah gaya hidup yang selama ini dijalankan menjadi lebih sehat dan ramah lingkungan.
“Ada banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, menghemat energi, dan gotong royong membersihkan lingkungan tempat tinggal”Pungkasnya.
