Rektorat Dituding Penyebab Penundaan Pemira IAIN

Sekitar tiga puluhan mahasiswi yang menamakan diri Forum Mahasiswi Peduli Demokrasi (Formasi Ar-Raniry) senin, (03/01) pagi berunjukrasa di depan gedung pascasarjana IAIN Ar-Raniry Darussalam. Mahasiswi meminta pihak Rektorat agar segera memutuskan pelaksanaan Pemira di IAIN Ar-Raniry yang sempat tertunda.

Thursina, koodinator aksi Formasi Ar-Raniry mengatakan pihak Rektorat harus bertanggung jawab atas penundaan Pemira hingga tiga kali di kampus IAIN Ar-Raniry dan Rektorat juga diminta menjelaskan langsung kepada mahasiswa terkait penundaan itu.

“Rektor telah mengundurkan Pemilihan Raya (Pemira) IAIN Ar-Raniry dari sebelumnya 13 Desember menjadi 28 Desember dan menundanya lagi pada 3 Januari 2011, namun itu juga gagal dilaksanakan” ujarnya.

Thursina menambahkan Pemira adalah proses pemilihan President Mahasiwa yang harus dilaksanakan tiap tahunnya serta adanya penjaminan kebebasan dari Rektorat untuk mahasiswa dalam memilih pemimpinnya. Mahasiswi juga mengecam Rektorat yang telah menurunkan nilai baca al quran untuk setiap calon president mahasiswa dari sebelumnya 70 menjadi 60, padahal IAIN Ar Raniry adalah Perguruan Tinggi agama, nilai 60 dirasakan tidak cukup untuk menjadi pemimpin disana.

Aksi mahasiswi ini berlangsung 30 menit, dalam aksinya itu mahasiswi juga membawa peti jenazah dan beberapa spanduk yang yang bertuliskan Rektorat tidak memperlambat Pemira serta tuntaskan korupsi di IAIN Ar Raniry. (im)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads