KIP Aceh dan Kemenkominfo Simulasi Uji Coba Sistem Peringatan Dini Melalui Televisi Digital.

Pemerintah Indonesia meluncurkan Early Warning System (EWS) melalui Siaran Televisi Digital di Museum Tsunami Aceh, 26 Oktober 2023.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyebutkan Kominfo telah membangun sistem penyampaian informasi bencana sejak tahun 2016 bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait.

Dalam peresmian yang ditandai dengan Simulasi Evakuasi Mandiri yang melibatkan 3.917 siswa dari 11 sekolah di Banda Aceh, Kominfo mengandeng Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan lembaga penyiaran televisi. Stasiun televisi yang akan menyebarluaskan peringatan dini bencana ini, diantaranya Trans Media Aceh, TVRI Aceh, MNC Aceh, Emtek Aceh, Metro TV Aceh, dan Viva TV Aceh.

Melalui program kerja sama ini diharapkan penyiaran informasi bencana dini melalui siaran televisi digital dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengantisipasi berbagai kejadian kebencanaan sehingga dapat mengurangi resiko jumlah korban jiwa maupun harta benda.

Website Direktorat Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika (DJPPI) Kemenkominfo menjelaskan ketika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi atau tsunami, pesan peringatan darurat akan tampil di layar televisi, menutupi sebagian atau seluruh layar sesuai dengan tingkat kegentingan atau status bencana. Dengan adanya peringatan dini bencana, masyarakat dapat bersiap siaga, merespon dengan cepat dan tepat untuk melindungi diri dan orang lain.

Cara mengaktifkan fitur ini, masyarakat wajib memasukkan kode pos saat melakukan scanning atau pemindaian perangkat televisi digital atau Set Top Box mereka. Kode pos ini menjadi kode lokasi keberadaan perangkat. Ini penting karena pesan peringatan bencana hanya akan disebar ke daerah-daerah yang terdampak bencana tersebut.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah mengatakan kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk isu-isu kebencanaan sehingga masyarakat sebagai penerima informasi bisa benar-benar teredukasi. Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat menjadi masyarakat tangguh bencana.

Dia mengatakan isu kebencanaan juga masuk ke lembaga penyiaran karena salah satu tujuan lembaga penyiaran adalah untuk menjadi sarana informasi dan pendidikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo) Aceh, Marwan Nusuf kepada anterokini.com mengatakan untuk memastikan EWS bekerja dan mekanismenya berjalan saat sebelum bencana terjadi maka perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sebagai leading sector dari setiap kegiatan yang berhubungan dengan kebencanaan. (Lia Dali)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads