Kalangan DPR Aceh menilai agama apapun di dunia tidak akan sepakat dengan aksi-aksi kekerasan seperti yang dipraktikkan oleh tentara maupun biksu terhadap minoritas Rohingya di Myanmar.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zaenal Abidin yang ikut serta dalam aksi mengutuk aksi genosida terhadap etnis Rohingya di Myanmar, di Simpang Lima Banda Aceh, Senin (04/09).
Zaenal berharap kasus di Myanmar harus menjadi perhatian semua pihak dari latar belakang apapun, pasalnya di era yang sudah modern, tragedi-tragedi seperti itu masih saja terjadi. Oleh karena itu pihaknya mengharap agar kekerasan terhadap kaum minoritas harus segera dihentikan.
“Dan kita juga berharap agar pemerintah Aceh punya satu sikap yang jelas terhadap apa yang terjadi di Myanmar,”ujar Zaenal.
Zaenal mengakui, pihaknya juga membangun komunikasi dengan umat Budha di Banda Aceh, karena umat Budha di Banda Aceh juga tidak sepakat dengan perlakuan biksu-biksu budha terhadap Muslim Rohingya.
“Kita berharap apa yang terjadi di Rohingya tidak terjadi di Indonesia, dan bahkan ini menjadi pelajaran bagi kita untuk memberikan contoh toleransi sangat baik dan bahkan kita saling bekerjasama antar umat beragama disini,”lanjutnya lagi.
Zaenal menambahkan, selaku anggota DPR Aceh pihaknya siap dipotong gaji untuk disalurkan ke Myanmar yang sedang mengalami musibah kemanusiaan.
