Wakil walikota Banda Aceh Zainal Arifin mengaku tidak terganggu dengan adanya pengumuman dari DPW PAN Aceh yang menyatakan akan mengusung Aminullah Usman-Zainal Arifin sebagai pasangan calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh periode 2017-2022.
Zainal Arifin yang akrab disapa Keuchik Zainal itu mengatakan pencalonan tersebut merupakan keputusan dari DPW PAN Aceh. Namun menurutnya sebelum adanya hitam diatas putih segala sesuatu masih mungkin terjadi.
“Kepada kami memang ada disampaikan, namun politik ini kan cair, sebelum ada hitam datas putih belum ada kepastian. Mudah-mudahan kalau betul bisa segera dilaksanakan berbentuk akad antara kedua belah pihak,”ujarnya.
Namun demikian Keuchik Zainal yang juga ketua PAN kota Banda Aceh mengingatkan, PAN tidak bisa mengusung calon dikarenakan hanya memiliki tiga kursi di DPRK Banda Aceh, sedangkan syarat minimal mengusung calon harus memiliki lima kursi.
“Maka saya fikir dua kursi yang nggak cukup itu harus difikir bersama-sama, memang selama ini ada pembicaraan dengan partai lain, namun apa sudah ada hasil atau tidak, saya belum faham betul,”lanjutnya.
Zainal mengaku pengumuman tersebut juga tidak mengganggu hubungannya dengan walikota Banda Aceh yang juga akan mencalonkan diri pada Pilkada 2017 nanti. Zainal mengaku keduanya bekerja dengan professional, menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing.
“Selaku kader partai yang juga ketua PAN Banda Aceh kemudian diusung, maka saya harus patuh dengan perintah partai, meskipun ada beberapa hal yang sudah disampaikannya kepada partai, dimana saat ini ia masih menjabat sebagai wakil walikota Banda Aceh,”pungkasnya.
