Kandidat Ketua KNPI yang Kalah Diminta Tidak Cari SK Diluar Kepengurusan yang Sah

Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Jamal menyebutkan kemajuan sebuah daerah sangat ditentukan oleh para pemudanya. Menurut Walikota, Kota maju syaratnya harus punya pemuda yang maju pula, pemuda harus kreatif, inovatif, dan berada di garda terdepan dalam mengisi pembangunan kota.

“Kalau ada yang mengganggu agama kita, pemuda juga harus berada di barisan paling depan untuk membelanya.” Demikian dikatakan Walikota Banda Aceh Iliza Sa’aduddin Djamal saat membuka Musda XII Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Banda Aceh, di Aula Madani, Lantai IV, Balai Kota Banda Aceh, Jumat (19/2/2016) malam.

Walikota mengingatkan siapapun yang terpilih menjadi ketua KNPI Kota Banda Aceh adalah yang terbaik yang sudah Allah tentukan. “KNPI adalah organisasi yang mengayomi para pemuda, dan pemuda harus bersatu untuk bisa menjadi kuat. Saya berharap kepada kandidat yang kalah nantinya agar tidak mencari SK lain di luar kepengurusan yang sah, sehingga dapat merusak persatuan.”ujarnya.

Pemko Banda Aceh siap bermitra dengan KNPI dan hal itu telah tertuang dalam misi ketujuh pemerintahnnya guna mendukung pencapaian visi Banda Aceh Model Kota Madani. “Kepada ketua KNPI ke depan, saya minta untuk menjadi pelopor gerakan Shalat Subuh berjamaah di seluruh Masjid di Banda Aceh. Sebagai pilot project, saya ingin melihat Masjid Agung Al-Makmur penuh dengan anggota KNPI yang Shalat Subuh di sana,” pinta Illiza.

Tak ketinggalan, Illiza juga mengapresiasi ketua demisioner Hasnanda Putra yang ia nilai telah berhasil memimpin KNPI Banda Aceh periode 2012-2015. “Banyak kegiatan yang telah dilakukan, salah satunya adalah bagaimana merawat peninggalan peradaban masa lalu di kawasan kilometer 0 Banda Aceh. Itu merupakan inisiasi yang sangat brilian dan visioner.” Lanjutnya.

Adapun tiga tokoh muda Kota Banda Aceh yang maju sebagai kandidat Ketua KNPI periode 2016-2019, yaitu Afdhal Khalilullah, M Syarif, dan Daniel A Wahab. Ketiganya memiliki latar belakang berbeda, Afdhal Khalilullah seorang penguasaha muda, M Syarif tokoh birokrat dan akademisi, serta Daniel A Wahab politisi muda yang sekarang duduk di kursi DPRK Banda Aceh.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads