Kepala Pertamina Aceh Aribawa mengatakan tahun 2015 ini setidaknya ada tujuh Stasiun Pengisian Bahan bakar Nelayan (SPBN) yang sedang dibangun dan diharapkan bisa segera beroperasi untuk memudahkan penyaluran BBM kepada nelayan.
Ketujuh SPBN itu masing-masing Aceh Utara 2 SPBN, Banda Aceh 2 SPBN, Aceh Barat dua dan Aceh Selatan satu SPBN.
Aribawa mengatakan SPBN tersebut umumnya dikelola oleh koperasi, sehingga secara kinerja ada yang bagus ada yang tidak, hal itu berdampak [ada tidak aktif mereka melakukan penebusan BBM. Sementara untuk saat ini ada 12 SPBN aktif yang bertugas menyalurkan BBM untuk nalayan.
“Sebagian lembaga ii berbentuk koperasi sehingga kinerja ada yang bagus ada yang kurang, contoh seperti di Singkil dan Sabang, bahkan di Meurdu sudah dibangun tahun 2006 dan pembangunannya tidak dilanjutkan sehingga kami tidak salurkan lagi BBM nya,”ujarnya.
Sementara untuk penyaluran BBM kepada Nelayan Aribawa menjelaskan BBM bersubsidi hanya diperuntukkan bagi nelayan yang menggunakan kapal dibawah 30 GT, sedangkan kapal nelayan diatas 30 GT dianggap sebagai kapal yang mampu.
Aribawa menyebutkan harga BBM non-subsidi bagi nelayan akan dinaikkan menjadi Rp. 8.600 mulai Maret 2015.
