Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) akan membunyikan sirine peringatan tsunami pada hari Minggu, 26 Oktober 2014. Masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar khususnya, diminta untuk tidak panik dan tetap beraktifitas seperti biasanya karena bunyi sirine tersebut hanya sebagai bentuk simulasi.
Kepala BPBA Said Rasul menyebutkan selain sebagai simulasi dan memberikan pengetahuan tentang kebencanaan kepada masyarakat, hal itu juga dilakukan sebagai uji coba, pasalnya alat yang dibantu oleh Prancis itu terakhir sekali dibunyikan pada tahun 2012 silam dan gagal bahkan sempat terjadi beberapa insiden.
Menurutnya akan ada enam titik sirine yang dibunyikan diantara pukul 09.00-11.00 pagi, masing-masing Sirine di Kantor Gubernur Aceh, Blang oi, Kaju, Lampulo, Lhoknga, dan Lam Awe. Pembunyiaan sirine itu menurut Said sebagai pengetahuan kepada masyarakat sehingga bisa mengurangi risiko bencana, “Ini terus kita sosialisasikan kepada masyarakat agar tidak panik, karena jangan sampai simulasi menghadapi bencana malah jadi bencana”lanjutnya.
Diakui Said pihaknya sudah menggunakan berbagai media untuk melakukan sosialisasi akan dibunyikannya sirine tsunami seperti melalui meunasah-meunasah gampoeng, SMS berantai dan baliho-baliho.
Untuk melancarkan kegiatan tersebut BPBA akan menurunkan tim sebanyak 100 orang dan masyarakat 300 orang. Menurut Said selain uji coba bunyi sirine, juga akan dilakukan simulasi penyelamatan diri ke Escape building (gedung penyelamatan tsunami) khususnya yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.
