LSM : Desakan Zaini Mundur Bukan Aspirasi Publik

Koalisi masyarakat sipil Aceh yang berasal dari kalangan LSM, akademisi, mahasiswa dan Jokowi-JK Center,   bersilaturrahmi dan berdiskusi dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (18/9/2014).

Mereka mengaku prihatin atas berbagai tudingan negatif yang digencarkan oknum tertentu yang dapat menggangu kestabilan roda Pemerintahan Aceh, saat ini. Tindakan itu, dinilai sengaja dihembuskan untuk memperkeruh suasana.

“Perkumpulan ini adalah inisiatif spontanitas setelah melihat situasi yang terjadi akhir-akhir ini. Kami berharap Pemerintahan Zikir tetap solid melanjutkan berbagai pembangunan di Aceh.  Kita sehati. Jadi, tujuan kami ke mari selain bersilaturrahmi dengan pak Gubernur Aceh juga atas rasa simpatik dan dukungan penuh terhadap pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf,” ujar ketua Teuku Netta Firdaus, dari Jokowi – JK Center, Aceh.

Teuku Kemal Pasya, menegaskan bahwa perkumpulan tersebut bukanlah transaksional ekonomi.  Ia juga menilai perlunya rekonsiliasi budaya dan konsolidasi politik di Aceh dalam menata kembali birokrasi dan pemerintahan Aceh dibawah pemerintahan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf.  “Ini penting.

Harus ada semangat rekonsiliasi politik yang mampu membawa perubahan Aceh ke arah lebih baik sebelumnya, karena ini juga merupakan bentuk komitmen kami untuk mengawal jalannya pemerintahan Aceh sekarang,” ujar Teuku Kemal Pasya.

Ketika melihat adanya segelintir kelompok yang meminta pengunduran diri secara sepihak, kata T Kemal, ia melihat adanya kepentingan-kepentingan politik tertentu yang sepenuhnya bukan dari aspirasi publik, tapi secara pribadi.

“Penyakit-penyakit ini harus dihentikan segera. Apa yang dilakukan itu jauh dari semangat mempertahankan perdamaian. seharusnya bukan menuntut mundur secara sepihak, tapi bagaimana mencoba mendorong perbaikan kinerja pemerintah menuju arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya,” ujarnya lagi

Dihadapan Koalisi masyarakat sipil tersebut, Gubernur juga menjelaskan tentang program-program yang telah dijalankan, baik di bidang infrastruktur, sektor pertanian, perkebunan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, termasuk juga menceritakan berbagai kendala dilapangan.

“11 ruas jalan tembus lintas kabupaten akan kita bangun dan kita tingkatkan secara bertahap mulai tahun 2013 hingga 2017 mendatang. Anggarannya bersumber dari APBD Aceh dan APBN. Pembangunan ini merupakan salah satu upaya pelaksanaan program percepatan pembangunan Aceh,”jelas Zaini.

Terkait isu ‘gesekan’ dengan Wagub terkait proses politik nasional di Aceh beberapa waktu silam, Gubernur menegaskan saat ini sudah kembali harmonis. “sekarang kita konsen untuk terus bersinergi membangun Aceh yang gemilang,” tuturnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads