Sri Lestari Kembali Lakukan Perjalanan Inspiratif

0
71
Perjalanan inspiratif Sri

Untuk memberikan semangat dan inspirasi kepada penyandang difabel diseluruh Indonesia, Sri Lestari seorang pekerja sosial melakukan perjalanan melintasi Sumatera dengan mengendrai motor modifikasinya.

Sri mengambil star perjalanannya dari titik kilometer Nol kota Sabang dan akan finish di tugu Monas Jakarta, sri akan melakukan perjalanan sejauh 2500 KM dengan melalui kota-kota besar di pulau Sumatera selama 40 hari.

Namun ini bukan perjalanan pertama yang dilakukan Sri untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat difabel yang masih tinggal dirumah dan belum memiliki akses tranportasi, pada tahun 2013 lalu Sri dengan mengendarai motor modifikasinya juga melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bali sejauh 1000 KM.

Saat pelepasan di kantor Dinas sosial Aceh Minggu pagi, Sri mengatakan selama dalam perjalanan ia akan menemui masyarakat penyandang difabel dibeberapa daerah, “Saya memilih Aceh karena ada Sabang sebagai titik nol nya Indonesia dan akan finish di Monas, karena tahun lalu saya sudah lakukan dari Monas ke Bali”lanjutnya.

Dalam perjalanannya itu Sri juga akan mengajak dan mengkampanyekan kepada masyarakat untuk membantu penyediaan  kursi roda bagi penyandang difabel, karena diakuinya masih banyak penyandang difabel yang berdiam dirumah karena ketiadaan akses transportasi.

Sri mengakui selama dalam perjalanan yang sudah pernah dilakukan dia tidak menemukan banyak kendala dijalan, kendala justru ia temukan ketika ia harus berhadapan dengan perkantoran pemerintah, karena belum memberikan akses yang cukup baik bagi penyandang difabel.

Akan tetapi Sri mengakui kantor walikota Banda Aceh sudah termasuk ramah bagi difable, meskipun untuk kamar mandi kantor walikota ia menilai masih belum cukup ramah bagi difabel, “Manyoritas masih sama tapi kemarin saya melihat kantornya walikota Banda Aceh itu sudah cukup akses, seperti pintunya cukup lebar, tapi untuk kamar mandinya belum, kemudian museum tsunami saya melihat juga sudah cukup akses”ujarnya.

Sri mengatakan saat ini jumlah penyandang difabel di Indonesia mencapai 24 juta orang atau sekitar 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Sri lestari merupakan seorang pekerja sosial pada United Cerebral Palsy-Roda untuk Kemanusiaan (UCPPRUK). Sri lestari menderita kelumpuhan sejak umur 23 tahun akibat dari kecelakaan yang menimpanya. Sri sendiri mengaku sempat terbaring selama 10 tahun sebelum akhirnya menemukan kemandirian dan kebebasan.

Sementara itu pada pelepasan sri di Banda Aceh, Minggu pagi UCPPRUK juga memberikan layanan kursi roda kepada 41 orang panyendang difabel di provinsi Aceh. Hadir pada pelepasan itu Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Jamal dan Kepala Dinas Sosial Aceh Bukhari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.