Aceh Timur Diminta Fokus Kembangkan Kacang Kedelai

Gubernur Aceh   Zaini Abdullah meminta Pemerintah Aceh Timur agar memfokuskan pengembangan sektor tanaman kacang kedelai didaerahnya, karena disamping kondisi tanah yang subur, Aceh Timur juga masih memiliki tanah yang luas dan terbesar dengan perluasan Areal Tanam (PAT) 2014 seluas 24.210 hektar.

“Kacang kedelai pernah menjadi promadona di Aceh Timur bahkan kualitasnya diakui terbagus di Indonesia. Kami berharap, dalam kurun waktu lima tahun kedepan, Kedelai Aceh Timur bangkit kembali dan menjadi primadona seperti dulu, dan harus menjadi lumbung kedelai nasional,” ujar Zaini Abdullah, pada kegiatan memanen Kedelai Musim Kemarau I Kegiatan Perluasan Areal Tanam Kedelai 2014 di areal Kelompok Tani Desa Paya Palas Dusun Tanjung Tani Kecamatan Ranto Peureulak Aceh Timur, Minggu (13/7/2014) pagi.

Saat ini, kata Zaini Abdullah, Pemerintah tengah meningkatkan produski kedelai memenuhi permintaan pengrajin lokal untuk memproduksi tahu dan tempe yang selama ini mengandalkan pasokan kedelai impor. “harus diingat bahwa penerapan teknologi spesifik lokasi juga harus optimal, apalagi dengan penetapan pemberlakuan harga pokok penjualan (HPP) ditingkat petani sebesar 7 ribu/kilogram,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Zaini Abdullah juga menyerahkan bantuan 3 unit hand traktor, 5 unit hand players dan 2 unit mesin perontok kepada kelompok tani setempat.

Bupati Aceh Timur Hasballah M Thaib atau kerap disapa Rocky mengatakan, panen kedelai dan perluasan areal tanam (PAT) kedelai seluas 26.000 Ha merupakan awal yang baik dan diharapkan menjadi motivasi bagi petani lainnya, di Aceh. Dalam mendukung program ini, Bupati telah mengalokasikan bantuan untuk pemberdayaan penangkar seluas 1000 Ha, yang tersebar di area potensi kedelai di 3 Kecamatan, yaitu Peunaron, Serbajadi dan Kecamatan Pante Bidari.

Tahun 2014 ini, di Ranto Peureulak, jelas Bupati, pihaknya telah mengalokasikan 2.255 Ha kedelai dan yang telah realisasi tanam saat ini mencapai 750 Ha. Menurut Rocky, hamparan yang dipanen ini adalah bagian keseluruhan  lahan yang mencakup luas lebih kurang 40 ribu Ha.“Terwujudnya panen hari ini tak lepas dari peran petani yang penuh semangat dan bergairah dalam bekerja keras,” kata Rocky.

Ia juga menyebutkan, kawasan zona penyangga tanaman pangan; padi, gogo, kedelai dan jagung di Aceh Timur tersebar di 3 kecamatan yaitu Indra Makmur, Sungai Raya dan Rantau Selamat.

Dijelaskannya lebih lanjut, penanaman musim kemarau pertama dari bulan April  hingga Juni, telah direalisasi penanaman 6.149 Ha dengan kebutuhan benih 307 ton. “Hasil panen musim kemarau pertama ini, diperkirakan memperoleh  produksi benih sebesar 6000 ton yang tersebar di berbagai kecamatan, yang nantinya juga akan menjadi sumber benih untuk penanaman bulan September nanti,” kata Bupati Rocky.

Aceh Akan Jadi Penghasil Kedelai Terbaik Nasional

Direktur Akabi Kementerian Pertanian RI,  Maman Suherman  mengemukakan, upaya percepatan tanam kedelai seluas 26.000 Ha yang diberikan Pemerintah pusat kepada Aceh Timur merupakan target utama nasional 2014.

“Lahan di pulau jawa sudah sempit. Kami terus berkoordinasi dan ternyata Aceh sangat potensial digalakkan kedelai. Inilah dasar kebijakannya dan Aceh diharapkan menjadi daerah utama swasembada kedelai nasional,” kata Maman.

Diungkapkannya, kedelai di Indonesia pernah mengalami pasang surut, karena minat petani bertanam kedelai menurut disamping itu harga jualnya juga relatif rendah, dibandingkan padi dan tanaman lainnya. Namun, melalui program ‘bangkit kedelai’ yaitu pemberian bantuan benih unggul, mampu menumbuhkan gairah dan semangat petani. “sejak 2010, produksi kedelai semakin meningkat,” kata Maman.

Kementerian Pertanian, sebut Maman, sudah mengeluarkan beberapa kebijakan baru, terkait pengembangan benih dan peraturan harga dasar kedelai. “Jadi, tidak ada lagi nantinya di tingkat petani, harganya jatuha dari Rp.7000 per kilogram. Dengan kebijakan ini, kita berharap dapat mempertahankan tanaman kedelai untuk kesejahteraan rakyat,” kata Maman.

Dalam kesempatan itu, Maman Suherman juga meminta penyuluh dan tenaga lapangan agar bekerja dengan baik, dan mengawal agar petani memakai pupuk serta teknologi yang direkomendasikan pemerintah.“Penyuluh harus ekstra, harus mengawal dengan baik, agar produksi petani meningkat,”

Harapannya, kerjasama antar instansi terkait lebih erat dan seiring sejalan sehingga mampu mewujudkan dan mensukseskan kegiatan PAT kedelai seluas 26.000 Ha itu. Ia juga mengatakan, Aceh menjadi andalan nasional untuk menghasilkan kedelai berkualitas. “Motivasi petani kedelai disini bagus sekali, ini harus dijaga dan dikembangkan, sehingga kualitas kedelai terbaik nasional ada di Aceh, nantinya,” kata Maman Suherman.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads