Calon anggota legislatif perempuan di provinsi Aceh berjanji akan memperjuangkan 10 kepentingan politik jika dipercayakan oleh masyarakat untuk duduk di parlemen pada pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang.
Hal demikian dikatakan ketua rumah perempuan politik Aceh Idaryani pada aksi di simpang lima Banda Aceh, Rabu (12/03/2014).
Idaryani mengatakan kesepuluh agenda politik perempuan tersebut antara lain pemenuhan hak kesehatan reproduksi dan seksualitas, kemudian pemenuhan hak atas pendidikan terutama pendidikan perempuan, penghentian kekerasan terhadap perempuan dan pemenuhan hak atas pekerjaan yang layak bagi perempuan.
“Kami juga akan memperjuangkan hak politik perempuan, penghentian korupsi dan perlindungan perempuan dalam situasi konflik, bencana serta pengelolaan sumber daya alam”lanjutnya.
Idaryani mengakui meskipun jumlah pemilih perempuan lebih banyak daripada laki-laki namun belum banyak perempuan yang mau memilih caleg perempuan, hal itu disebabkan masih kurangnya pendidikan politik bagi pemilih perempuan, disamping ada tekanan dari pihak tertentu.
Menurut Idaryani dari sejumlah caleg perempuan yang diajukan oleh partai politik, pihaknya melihat mereka cukup memiliki kafasitas, ia berharap dalam pemilu 9 April mendatang setidaknya ada peningkatan jumlah anggota Dewan dari kaum perempuan.
“Harapannya adalah sati aleg perempuan dari setiap partai, kita ada 15 partai jadi setidaknya 15 aleg perempuan”lanjutnya lagi.
Idaryani mengaku rumah perempuan politik Aceh saat ini terus melakukan peningkatan kafasitas bagi caleg-caleg perempuan.
Pada kesempatan itu rumah perempuan politik Aceh juga menggelar kontrak politik dengan caleg-caleg perempuan yang hadir dalam kampanye damai caleg perempuan Aceh.