Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengajak seluruh wartawan di provinsi Aceh untuk tidak menjadi bagian dari konflik, melainkan menjadi pembawa solusi bagi berbagai konflik di masyarakat, khususnya menjelang pelaksanaan pemilu April 2014.
Hal demikian dikatakan gubernur Aceh dalam sambutannya yang dibacakan oleh Assisten III pemerintah Aceh Muzakar pada pembukaan pelatihan jurnalistik peliputan pemilu damai Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) PWI Aceh, Senin (10/03/2014).
Muzakar mengatakan pemilu yang dilaksanakan rutin lima tahun sekali hendaknya tidak mengusik perdamaian Aceh yang telah dicapai dengan susah payah, menurutnya wartawan memiliki peran penting untuk menentukan pemilu berjalan secara damai. Pemerintah Aceh berharap pemberitaan media bisa membawa kesejukan kepada masyarakat.
“Dibutuhkan kearifan para insan pers dalam menyiarkan setiap fakta kepada masyarakat”ujarnya.
Sementara itu Wakil ketua PWI Aceh bidang organisasi Anwar Ibrahim menyebutkan wartawan harus memiliki kemampuan setara dalam memahami kebijakan untuk melahirkan pemilu damai yang bisa diterima dengan baik oleh amsyarakat.
”Oleh sebab itu wartawan agar berhati-hati dalam melahirkan karya jurnalistik sehingga tulisannya menjadi penyejuk bagi masyarakat”ujarnya.
