Aktifis Gelar Aksi Rampok Sampah

Gerakan Earth Hour Aceh melakukan aksi “Rampok Sampah” di Blangpadang Banda Aceh, Minggu (23/2/2014) dan mengumpulkan sampah jenis plastik sebanyak 45 kilogram yang bertebaran di lapangan yang menjadi pusat keramaian warga itu. Aksi ini merupakan bagian dari kampanye diet plastik yang dilakukan serentak di 23 kota di Indonesia dalam rangka memperingati hari sampah di Indonesia.

Aksi “Rampok Sampah” Earth Hour Aceh didukung oleh 30 sukarelawan dari berbagai komunitas anak muda di Banda Aceh antara lain Atjeh Bicycle Community, Parkour Kutaraja, Young Voice, Jaroe, Indo Barca, Aceh Bus Lovers, Sahabat Walhi, Duta Lingkungan Aceh, perwakilan pelajar SMA, serta mahasiswa.

Menurut Koordinator Kota Earth Hour Aceh, Andhya Rusian Orcheva, kampanye diet plastik telah dilaksanakan sejak 2012, mengajak warga kota Banda Aceh mulai mengurangi pemakaian plastik. “Kami menyerukan warga Banda Aceh mulai kurangi penggunaan plastik untuk mengurangi jumlah sampah yang tidak bisa didaur ulang,” kata Andhya yang berasal dari Komunitas Parkour Kutaraja.

Dari pemakaian kantong plastik saja, penduduk Banda Aceh yang mencapai jumlah 260 ribu jiwa lebih, diperkirakan setiap tahun ada 182 juta kantong plastik dipakai dan berakhir menjadi sampah yang tak bisa dimanfaatkan lagi. Belum lagi dari jenis sampah-sampah plastik lainnya yang dapat mencemari tanah dan air di Banda Aceh.

Dalam aksi “Rampok Sampah” di Blangpadang, para sukarelawan mengumpulkan banyak jenis sampah plastik. Yang terbanyak adalah sedotan minuman, bungkus permen, bungkus rokok, puntung rokok,  kantong plastik, kotak styrofoam, plastik makanan, tutup dan gelas air mineral serta botol minuman kemasan.

“Jenis sampah-sampah ini kecil, tapi sangat berbahaya jika dibuang ke tanah. Kami mengajak warga kota yang sering berolahraga di Blangpadang untuk membuang sampah pada tempatnya demi kebersihan dan keindahan kota kita,” kata Andhya.

Kampanye Diet Plastik serentak 23 kota di Indonesia digerakkan oleh komunitas anak muda dari Earth Hour di masing-masing kota. Earth Hour adalah kampanye lingkungan global yang mengajak individu, komunitas, pemerintah, privat sektor untuk peduli pada isu pemanasan global akibat emisi karbon dioksida. Kampanye Earth Hour ditandai dengan aksi mematikan lampu dan peralatan listrik yang tidak terpakai selama 1 jam secara sukarela pada 29 Maret 2014 pukul 21.00 – 22.00 serentak seluruh dunia.

Di Indonesia aksi Earth Hour disampaikan dengan pesan “Ini Aksiku, Mana Aksimu?”. Aksi Earth Hour di Indonesia mengajak masyarakat untuk peduli pada sampah, menghemat listrik dan air, hemat kertas dan tisu serta mengajak untuk menggunakan transportasi publik. Pemerintah Kota Banda Aceh telah berpartisipasi secara resmi dalam aksi Earth Hour sejak 2012, bersama 30 kota di Indonesia dan 7000 kota dari 155 negara di seluruh dunia

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads