Pertumbuhan Ekonomi Aceh Lamban

0
43

Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan komponen migas pada triwulan III tahun 2013 hanya tumbuh sebesar 1,28 persen, sedangkan tanpa migas ekonomi Aceh mampu tumbuh sebesar 1,76 persen. Hal itu disebabkan produksi migas pada triwulan III tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup tajam dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermato mengatakan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III tahun 2013 didukung oleh pertumbuhan pada sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 3,09 persen, kemudian sektor bangunan sebesar 2,74 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 2,36 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah konsumsi pemerintah yang mencapai 3,02 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan III tahun 2013 terhadap triwulan III tahun 2012 (year on year) tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan triwulanan (q to q), ada dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian tumbuh -3,11 persen dan sektor industri pengelohan tumbuh -2,71 persen, sementara tujuh sektor lainnya mengalami pertumbuhan positif masing-masing sektor perdagangan, sektor hotel dan restauran, sektor bangunan, sektor listrik, gas dan air bersih, “sektor pertanian mengalami pertumbuhan paling rendah yaitu 2,62 persen”lanjutnya.

Hermanto menambahkan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh baik dengan migas maupun non migas menunjukkan ada dua sektor yang menjadi leading sektor bagi perekonomian Aceh pada triwulan III tahun 2013, masing-masing sektor pertanian 26,60 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 17,90 persen, “Kalau dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga yang mencapai 40,90 persen disusul konsumsi pemerintah 23,44 persen”ujarnya lagi.

Hermanto menjelaskan nilai PDRB Aceh Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dengan migas meningkat menjadi Rp. 26,56 Triliun pada triwulan III tahun 2103, sedangkan tanpa migas PDRB Aceh  meningkat menjadi Rp 22,91 Triliun.

“Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dengan menghilangkan  nilai migas sebesar Rp. 8,67 triliun, sedangan denga migas Rp. 9,58 triliun”pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.