Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh triwulan I tahun 2013 senilai Rp25 triliun atau mengalami peningkatan 1,5 persen dibandingkan triwulan IV 2012 senilai Rp24,76 triliun.
Kepala BPS Aceh Hermanto mengatakan kenaikan PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas pada triwulan pertama dipengaruhi oleh tiga sektor masing-masing pertanian, perdagangan dan pengangkutan, sedangkan nilai PDRB tanpa migas juga mengalami peningkatan pada triwulan pertama tahun 2013 yakni menjadi Rp21,31 triliun dibanding triwulan IV 2012 hanya Rp20,97 triliun. Menurutnya, ada tiga sektor yang berkontribusi besar terhadap pembentukan PDRB Aceh dengan migas pada triwulan pertama 2013 yakni pertanian sebesar 26,99 persen, perdagangan, hotel dan restoran 17,25 persen dan sektor pengangkutan 11,26 persen.
“untuk PDRB kita triwulan I masih didominasi oleh pertanian, yang kedua perdagangan dan yang ketiga itu penganguktan dan komunikasi”lanjutnya.
Hermanto menambahkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut penggunaan Atas dasar harga berlaku (ADHB) pada triwulan I tahun 2013 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 10,06 T dengan atas harga konstan (ADHK) 2000 sebesar 3,67 T, sedangkan pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 5,86 T dengan ADHK 2000 sebesar 2,37 T.
Menurut Hermanto perkembangan ekonomi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan IV tahun 2012 dan triwulan I tahun 2013 tidak berubah signifikasn, “Kelompok tersier masih mendominasi PDRB dengan migas maupun tanpa migas dengan kisaran angka 40 persen, sedangkan kelompok primer 30 persen dan sekunder 20 persen”pungkasnya.