Aksi Solidaritas Untuk Diana

Para orang tua dan para aktivis yang fokus pada kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, menggalang aksi simpati dan solidaritas, Minggu ( 31 Maret 2013), di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Aksi ini dilakukan terkait kasus kekerasan seksual yang dialami Mardiana (6 tahun), yang dikenal sebagai Diana, di Kampung Peulanggahan, Banda Aceh, pada pekan lalu.

“Angka kekerasan terhadap anak dan perempuan, terus meningkat di Aceh. Ada sekitar 1.060 kasus seperti dilansir Gerakan Perempuan Aceh. Dari kasus-kasus itu, Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT sangat mendominasi. Angka ini bukan cuma untuk statistik dan pemberitaan saja,” ujar Flora Rosalia, Koordinator aksi Gerakan Orangtua Perduli Anak.

Menurut Flora, pelaku-pelaku utama dari kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak ini umumnya dilakukan oleh orang-orang terdekat keluarga. Seperti ayah kandung, abang, paman, kakek, tetangga, teman.

“Untuk itu, sangat perlu memberikan pengetahuan seks pada anak sejak usia dini yang tentu saja harus disampaikan dengan bahasa yang mampu merek cerna. Sejak usia 4 tahun, anak-anak sudah dapat diajarkan tentang apa itu kekerasan dan kejahatan seksual,” katanya sembari menambahkan dengan cara tersebut, anak juga dapat menjaga dan melindungi dirinya sendiri.

Aksi ini disebutkan Flora tidak hanya untuk menarik simpati dan empati para warga Kota Banda Aceh tentang kasus yang menimpa Mardiana, tetapi juga untuk menggugah kesadaran para orang tua, selain juga mengajak pemerintah dan pembuat kebijakan untuk membuat regulasi yang lebih berpihak pada perempuan dan anak.

“Mungkin hari ini belum terjadi pada keluarga kita. Tapi kita tidak tahu apa yang terjadi ke depan. Karena itu sangat penting untuk melindungi dan menjaga keluarga kita. Kita berharap keluarga menjadi benteng pertama. Karena keluarga adalah sekolah kebajikan pertama,” lanjutnya.

Menurutnya, tantangan zaman semakin gila. Banyak anak-anak dan juga orang dewasa mengalami kerusakan moral. Pornografi dan aksi-aksi kekerasan yang menyebar melalui kemajuan teknologi dan berbagai media, semakin memperburuk tumbuh kembang anak-anak dan pikiran orang dewasa sehingga memicu tindakan-tindakan amoral.

“Faktor ekonomi bukan satu-satunya alasan yang mengakibatkan terjadinya kekerasan-kekerasan seksual inses. Perlu kerjasama orang tua untuk mencegah dan mewaspadai kekerasan dan kejahatan seksual inses, agar tidak terjadi. Perlu keterlibatan penuh dari ayah dan ibu. Para ayah, harus lebih perduli lagi dengan anak-anaknya. Mari kita peluk dan rangkul anak-anak kita agar mereka tahu bahwa mereka sangat berharga,” tandasnya.

Aksi solidaritas ini diikuti oleh Gerakan Orangtua Perduli Anak, Yayasan Kita dan Buah Hati Jakarta, Yayasan Habib Alby dan para aktivis perempuan dan anak. Dana yang terkumpul dari aksi solidaritas dan simpati ini, akan diserahkan kepada keluarga Diana.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads