Dalam rangka memeriahkan Visit Aceh 2013, PKS akan menggelar rangkaian acara yang dikemas dalam agenda Safari Dakwah keliling Aceh pada tanggal 13 sampai 15 Januari 2013 dengan menghadirkan sejumlah Dewan Pengurus Pusat PKS serta diiringi dengan aneka acara dan lomba.
Menurut ketua panitia Safari Dakwah PKS Aceh, Fuady Sulaiman, ST, acara safari dakwah akan dimulai pada tanggal 13 Januari 2013, dimana rombongan DPP PKS bergerak memasuki aceh melalui jalur darat di perbatasan Sumatera Utara, dengan melakukan konvoi melewati seluruh Aceh mulai dari Pesisir Timur, pesisir Barat, dan berakhir di Subulussalam.
Menurutnya rombongan PKS Pusat terdiri dari Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Mekominfo, Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Wilayah Sumatera Drs. Chairul Anwar, Apt, sejumlah tokoh nasional dan sumatera, serta pengurus PKS Aceh baik provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Fuady menambahkan bahwa acara puncak safari dakwah akan difokuskan di Taman Sari Banda Aceh pada tanggal 14 januari 2013, dengan menggelar berbagai kegiatan menarik, seperti, Tabligh Akbar, Temu Kader Dakwah, Temu Tokoh, Aksi Sosial, penyaluran beasiswa, Pentas Senin dan Budaya, silaturahmi dengan media massa, dan aneka bazar dan kuliner. Ia menjelaskan bahwa acara tersebut terbuka untuk masyarakat umum.
Selanjutnya Fuady menambahkan bahwa setelah mengikuti even akbar di taman sari Banda Aceh, tim safari dakwah akan melanjutkan perjalanan dengan konvoi darat dari Banda Aceh ke pantai Barat Selatan, dan Berakhir di Subulussalam, dan selanjutnya tim DPP PKS akan menuju Sumatera Utara pada tanggal 15 Januari 2013. Sepanjang perjalanan Tim Safari akan singgah di tempat-tempat wisata dan kuliner untuk makan dan istirahat.
Ia juga mengharapkan acara tersebut dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Aceh dan masyarakat untuk mempromosikan Visit Aceh 2013, supaya gaung tersebut tidak redup begitu saja.
“Kegiatan safari dakwah dengan menghadirkan tokoh nasional dan masyarakat luas tersebut harus bisa dijadikan momentum oleh Pemerintah dan pihak terkait untuk mempromosikan Aceh secara serius kepada wisatawan, dengan menjual nilai-nilai keaarifan lokal dan wisata islami,” jelas Fuady.